Menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat lazimnya melabur dinding rumahnya agar tampak bersih dan rapi saat menyambut keluarga atau tamu yang datang berkunjung.
Sedangkan arti filosofisnya agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.‬
Makna filosofis ketupat secara keseluruhan dapat menggambarkan:
‪
1. Beragam kesalahan manusia
Hal ini bisa tergambar dari rumitnya pembuatan ketupat ini.‬
‪2. Kesucian hati
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati, setelah memohon pengampunan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.‬
‪3. Kesempurnaan
Bentuk ketupat begitu sempurna dan dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa menahan lapar dan dahaga, akhirnya berhasil merayakan Idul Fitri.‬
‪4. Kupat Santen
Karena ketupat lazimnya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka terdapat pantun Jawa yang menyebutkan “Kupat Santen“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Bersalah Mohon Maaf).        .‬