Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Makna Filosofis Ketupat Lebaran

19 Juli 2015   11:21 Diperbarui: 19 Juli 2015   11:21 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat lazimnya melabur dinding rumahnya agar tampak bersih dan rapi saat menyambut keluarga atau tamu yang datang berkunjung.

Sedangkan arti filosofisnya agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.‬

Makna filosofis ketupat secara keseluruhan dapat menggambarkan:
‪

1. Beragam kesalahan manusia

Hal ini bisa tergambar dari rumitnya pembuatan ketupat ini.‬

‪2. Kesucian hati

Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati, setelah memohon pengampunan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.‬

‪3. Kesempurnaan

Bentuk ketupat begitu sempurna dan dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa menahan lapar dan dahaga,  akhirnya berhasil merayakan Idul Fitri.‬

‪4. Kupat Santen

Karena ketupat lazimnya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka terdapat pantun Jawa yang menyebutkan “Kupat  Santen“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Bersalah Mohon Maaf).         .‬

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun