Aksi nyata yang akan sudah dilakukan adalah :
- Keterlibatan Semua Komunitas Sekolah dan Orang tua murid
- Setiap hari secara bergantian murid memimpin doa di depan kelas untuk mengawali dan mengakhiri pembelajaran di kelas
- Setiap hari murid melaksanakan tugas di kelas secara bergantian berdasarkan arahan wali kelas dan kesepakatan kelas
- Pembelajaran yang dilakukan guru benar-benar dilakukan untuk melatih kemampuan kepemimpinan murid yang kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, reflektif, dan bertanggungjawab
- Secara insidentil siswa menjadi bagian dari kepanitiaan kegiatan Ekstrakurikuler
- Mendatangkan pemateri tamu dari dinas terkait/dari orang tua siswa yang menjadi pimpinan suatu Lembaga baik Lembaga pemerintahan maupun Lembaga Swasta.
- Melakukan monitoring oleh murid terhadap murid itu sendiri dengan instrument yang sudah dibuat
- Melakukan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, wali kelas, pembina Ekstrakurikuler, dan masyarakat luar sekolah (orang tua siswa).
Kedelapan program sekaligus tahapan pelaksanaan program yang dilakukan dirancang melalui tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi), MELR (Mentoring, Evaluation, Learning, and Reporting), dan manajemen risiko. Alasan kedelapan program tersebut dilakukan karena kegiatan tersebuat adalah kegiatan real yang mudah dilaksanakan dan sudah menjadi bagian dari rutinitas tetapi jangan dimaknai apalagi sampai diprogramkan untuk mencapai tujuan tertentu, padahal seharusnya setiap yang dilakukan dalam kegiatan sekolah harus by gools yang muaranya adalah murid, murid, dan murid.
Hasil Aksi Nyata
Kegiatan tersebut hanya merupakan wadah saja bagi aktifitas murid dalam menumbuh kembangkan potensi kepemimpinan yang sudah dimilikinya sehingga para murid merasa percaya diri dengan kemampuan dan kelebihan dirinya yang pada gilirannya akan menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab terhadap peran dan posisinya sebagai seorang pelajar, warga masyarakat dan warga negara.
Disamping itu, dengan program Ganesha Future Leader (GFL) secara tidak langsung sedang membangun budaya positif di lingkungan ekosistem sekolah untuk menciptakan wellbeing yang didalamnya saling menghormati,menghargai, berkomunikasi, kerjasama, berkolaborasi, dan saling merefleksi. Hal ini relevan dengan visi misi sekolah "bermartabat dan unggul" dan slogan SMA "maju bersama hebat semua".
Dokumentasi Aksi Nyata
Rapat Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Para Wakasek
Rapat Bersama Guru dan Tata Usaha
Siswa memimpin doa di depan kelas