Sukacita mulai terlihat sejak siang hari. Beberapa jemaat bergotong royong membersihkan lantai gereja, menyiapkan kursi dan meja untuk perjamuan kasih, hingga menata sound system. Segala sesuatu harus dipersiapkan dengan matang dan tertata apik begitu nasihat bapak gembala Pdt.Jonathan Johanes di sela-sela kesibukannya.
Sore menjelang malam, peristiwa setahun sekali yang selalu dinanti adalah ibadah tutup tahun atau pergantian tahun akan segera dimulai. Sekitar pukul 20.30 wib mulai terdengar langkah kaki jemaat memasuki ruang gereja. Udara dingin tak mengurangi semangat untuk berduyun-duyun datang mengikuti ibadah ke gereja. Waktu menunjukkan pukul 21.00 wib tepat dan rangakaian ibadah tutup tahun pun dimulai.
Pujian indah mengalun membelah heningnya malam. Suara pemimpin doa dan penyembahan yang terdiri dari pak Yohanes Sulis, Hendri, Siswoyo, Suhari, Trivena Saragih, Dhana, Putri, bu Rohman, bu Endri, bu Mesiah, dan lain-lain menggema memasuki relung jiwa seluruh jemaat yang hadir.
Lagu pujian yang berjudul Kubersyukur Bapa, Yesus Penolongku dan lain-lain membuka seluruh rangkaian doa dan penyembahan. Ucapan syukur dalam rangkaian doa malam itu begitu syahdu, khusuk menenteramkan hati. Keagungan Tuhan Sang Pencipta alam semesta dimuliakan melalui doa dan penyembahan yang dihaturkan dengan ketertundukan hati. Lawatan Tuhan sungguh luar biasa.
Banyak air mata bahagia membasahi hati dan jiwa seluruh jemaat yang hadir. Lantunan doa, penyembahan, ucapan syukur untuk setiap penyertaan Tuhan selama setahun memenuhi seluruh sudut ruangan gereja. Lagi-lagi, air mata kepasrahan dan rasa syukur tak henti menetes di sela-sela doa yang dipanjatkan.
Inikah makna penyertaan Tuhan selama ini? Kepasrahan dalam otoritas Tuhan. Suka duka telah mewarnai sepanjang tahun perjalanan hidup. Malam itu tertumpah dalam rasa kagum akan nikmat yang Tuhan berikan. Allah menyertai umat-Nya.
Hadirat Tuhan sangat terasa memenuhi dahaga setiap jemaat. Begitu indah mengalami persekutuan dan perjuampaan dengan Tuhan di malam itu. Hingga terdengar syair indah yang mengagungkan Tuhan dengan judul "Aku Menemukan Tuhanku".Â
Dalam salah satu baitnya tertulis, "Kini kutemukan Tuhan, dalam dinginnya malam, dalam heningnya jiwa, dalam rapuhnya harapan akan masa depan, Engkau berbisik dalam kelembutan:" Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."
 Siraman kebenaran Firman Tuhan begitu lugas, bersemangat, penuh hikmat disampaikan oleh hamba-Nya Pdt.Jonathan Johanes dari kitab Yesaya 43:19 yang berkata:"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuiya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."Â
Sebuah pemaknaan tentang masa depan berpengharapan kepada Tuhan telah disediakan bagi umat-Nya yang percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.