Mohon tunggu...
Sutarno Drs
Sutarno Drs Mohon Tunggu... Guru - Arsitek Jiwa

Mengajar dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenali Kekuatan Empat Pilar Kebangsaan dalam Memajukan Bangsa dan Negara Indonesia

29 Desember 2021   09:13 Diperbarui: 29 Desember 2021   09:39 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://kabarnesia.com/5858/sudah-efektifkah-sosialisasi-empat-pilar-mpr-ri/

Bukankah kebohongan yang diberitakan secara terus menerus bisa menjadi suatu kebenaran? Ini sangat berbahaya dan perlu diwaspadai semua anak bangsa jika tidak ingin melihat Pancasila diganti dengan ideiologi asing yang bukan merupakan produk kepribadian bangsa Indonesia. Sadarkah kita? Di balik semua ancaman, ternyata terdapat indikasi bahwa dana yang sangat besar dipakai untuk membentuk opini masyarakat melalui propaganda yang menyesatkan agar masyarakat Indonesia membenci pemerintah yang sah karena dianggap tidak kompeten dalam mengelola pemerintahan.

Tujuan besar mereka adalah Indonesia terbelah, Indonesia pecah sehingga kekuatan asing dengan mudah masuk ke Indonesia dan menguasai seluruh sumber daya alam yang ada. Pada saat yang sama, kita disodorkan pada kenyataan bahwa dunia internasional sudah melangkah jauh ke depan dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Mereka sudah sibuk bagaimana menjelajah ruang angkasa dengan segala misterinya. Mereka sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sementara kita masih sibuk dengan diri kita sendiri, sibuk dengan urusan berita hoaks, intoleransi, separatisme, dan radikalisme. Kalau realita keadaan Indonesia terus seperti ini, kapan Indonesia bisa maju menjadi negara yang "melek" dan bersaing dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi?

Dalam dunia ilmu pengetahuan, saat ini kita harus berhadapan dengan hadirnya revolusi industri 4.0 sebagai sebuah perubahan revolusioner yang tak bisa dihindari. Sebagai sebuah era baru, revolusi ini menghadirkan teknologi canggih sebagai "motor" dalam menggerakan seluruh aktivitas manusia. Teknologi akan mengubah cara hidup dan berpikir manusia. Ini akan menjadi berita menggembirakan bagi sekelompok orang yang mau berubah dengan memperlengkapi diri, seperti kerja cerdas, kemauan keras, kemampuan yang mumpuni. Namun, menurut kelompok lain, ini bisa menjadi lonceng kematian karena ketidaksiapan dan kemalasan untuk berubah.

 Disadari atau tidak, teknologi akan mendorong munculnya gejolak sosial seperti meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan dalam masyarakat. Sebagai contoh, pekerjaan tradisional yang semula dikerjakan manusia akan beralih dikerjakan oleh tenaga robot. Teknologi akan menjadi "monster" yang menakutkan bagi negara yang tidak siap menyongsong sebuah era baru ini. Kita juga melihat fakta di depan mata, keadaan saat ini, bahwa kita sedang berjuang menghadapi pandemi covid-19 dengan segala dampaknya yang luas. Tetaplah waspada dengan kelompok tertentu yang mencoba menfaatkan situasi pandemi ini untuk menggiring opini masyarakat untuk tidak taat terhadap semua kebijakan pemerintah atau pejabat negara yang sedang berjuang mengatasi pandemi. Hati-hati dengan gangguan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Jangan terprovokasi oleh siapapun dan dalam situasi apapun.

Situasi akan bertambah sulit jika kita hanya menjadi penonton. Sadarkah kita akan banyaknya orang jahat yang seolah berkuasa, tetapi tidak banyak orang baik dan cerdas yang mau bicara di publik untuk membela kebenaran? Kita tidak boleh kalah apalagi menyerah dengan mereka yang hanya mementingkan diri dan kelompoknya.

Dengan kehadiran UUD 1945 menuntun setiap langkah besar bangsa Indonesia mencapai cita-citanya. Memberi arahan menjadi masyarakat yang taat hukum. Menghormati hukum bukan memperdaya hukum. Pemerintah pun akan semakin sadar akan tugas dan kewajibannya untuk menyelenggarakan pemerintahan sesuai peraturan yang berlaku. Sehingga setiap kebijakannya akan berpihak kepada keadilan dan kesejahteraan rakyat. Rakyat bermartabat maka negara kuat.

Saatnya kebenaran dan keberanian berjalan seiring dan saling menguatkan. Jangan sampai orang benar tidak berani bersuara. Percayalah dimana ada kebenaran di situ ada damai sejahtera sebagai masyarakat Indonesia. Bukankah sejarah mengajarkan bagaimana para pendiri bangsa berjuang menghadapi berbagai masalah untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia tercinta berlandasakan kebenaran dan keberanian ? Sekali lagi, bacalah Indonesia dengan hati yang terbuka bukan berburuk sangka.

Kemajemukan masyarakat Indonesia adalah suatu keniscayaan yang hanya bisa dipertahanakan selama kita mengimani dan mengamini kekuatan besar empat pilar kebangsaan untuk menjadi bangsa yang tangguh menuju kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Jadikan empat pilar kebangsaan sebagai benteng kokoh menghadapi setiap ancaman yang ada. Negara Republik Indonesia akan tetap ada selama kita mencinta dan membelanya.Tak akan ada kekuatan apapun dan manapun yang akan sanggup merobohkan bangunan besar negara kita.  Mari perkokoh rumah besar kita negara Indonesia dengan pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun