SEPERTI APA DIRIMU
Karya : Sutarno
Setiap mendengar kata pajak selalu ada yang menggelayut dalam nafas yang menyapa
Kubaca jiwa kupeluk sukma hadirkan raga kutanya pada sang penguasa untuk apa dan mengapa
Suaramu menggunung seperti tembang yang meradang yang bernada sumbang
Mengerutu tak menentu seolah kehadiranmu seperti malaikat pencabut waktu
Wahai angin mengapa seolah berhenti bertiup
Mengapa semilirmu hampir redup
Bukan waktunya untuk takut
Kalau jujur mengapa harus mundur
Saat namamu kusebut
Kubelalakan mataku dengan  sayup
Kucari kata bermakna
Seperti apa dirimu dalam ruang waktu
Ahai ...kupandang langit-langit
Kutemukan bingkai di sudut ruang yang sempit
Kusibakkan tubuh kupandang tulang sambil mengernyit
Hai, kaukah itu kaukah penjaga tubuhku
Terkadang kucibir dengan kaku tanpa merasa malu
Semestinya kita bisa bekerjasama
Tak ada dusta di antara kita
Aku membayar kamu menerima
Itulah hakiki saling menjaga saling percaya.
Kini kutahu siapa dirimu
Setelah waktu mendidikku
Setelah waktu mengajarku
Kesetiaanmu, jasamu adalah penawar rindu
Kehadiranmu menjadi ornamen keindahan negeriku
Sumbang sihmu menjadi penyangga pembangunan bangsaku.
Kumaknai dirimu bagai pahlawan
Identitasmu tetaplah menawan
Seperti itulah kupahami pajak selalu menjadi tempat berpijak
Seperti diriku dan dirimu yang tak pernah menolak
Orang bijak pasti taat membayar pajak.
Salam literasi penuh kehangatan Sutarno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H