Mohon tunggu...
Sutarno Drs
Sutarno Drs Mohon Tunggu... Guru - Arsitek Jiwa

Mengajar dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Apa Dirimu

16 Desember 2021   19:10 Diperbarui: 16 Desember 2021   19:22 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar dari liputan6.com

SEPERTI APA DIRIMU

Karya : Sutarno

Setiap mendengar kata pajak selalu ada yang menggelayut dalam nafas yang menyapa

Kubaca jiwa kupeluk sukma hadirkan raga kutanya pada sang penguasa untuk apa dan mengapa

Suaramu menggunung seperti tembang yang meradang yang bernada sumbang

Mengerutu tak menentu seolah kehadiranmu seperti malaikat pencabut waktu

Wahai angin mengapa seolah berhenti bertiup

Mengapa semilirmu hampir redup

Bukan waktunya untuk takut

Kalau jujur mengapa harus mundur

Saat namamu kusebut

Kubelalakan mataku dengan  sayup

Kucari kata bermakna

Seperti apa dirimu dalam ruang waktu

Ahai ...kupandang langit-langit

Kutemukan bingkai di sudut ruang yang sempit

Kusibakkan tubuh kupandang tulang sambil mengernyit

Hai, kaukah itu kaukah penjaga tubuhku

Terkadang kucibir dengan kaku tanpa merasa malu

Semestinya kita bisa bekerjasama

Tak ada dusta di antara kita

Aku membayar kamu menerima

Itulah hakiki saling menjaga saling percaya.

Kini kutahu siapa dirimu

Setelah waktu mendidikku

Setelah waktu mengajarku

Kesetiaanmu, jasamu adalah penawar rindu

Kehadiranmu menjadi ornamen keindahan negeriku

Sumbang sihmu menjadi penyangga pembangunan bangsaku.

Kumaknai dirimu bagai pahlawan

Identitasmu tetaplah menawan

Seperti itulah kupahami pajak selalu menjadi tempat berpijak

Seperti diriku dan dirimu yang tak pernah menolak

Orang bijak pasti taat membayar pajak.

Salam literasi penuh kehangatan Sutarno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun