Praktik Peran Komunitas Kreatif  Inisiatif Program CDD
Pemberdayaan adalah ruh proses pembangunan, ruh sudah pasti tidak bisa dilepaskan sebagai proses kebudayaan. Kebudayaan bukanlah sekedar kesenian, kebudayaan menyangkut pola pikir, perilaku, komunikasi antar sesama manusia, hasil karya seseorang atau masyarakat. Â Dengan kata lain budaya adalah susun bangun dan praktek manusia dalam berkreasi untuk memberikan arti hidup mereka. Sehingga kebudayaan meliputi semua kepercayaan dan nilai-nilai dalam bahasa, ilmu, dan seni serta menyangkut kebiasaan sosial seperti kebiasaan makan, pakaian, dan rekreasi.
Kerangka pikir berbasis kebudayaan inilah yang kemudian mendorong lahirnya Inisiatif Komunitas Kreatif, sebuah program yang diinisiasi PSF Bank Dunia bersama yayasan kelola melalui PNPM Mandiri, dalam rangka mengembalikan agar program tidak menggerus ruh-ruh pemberdayaan menjadi ruh proyek saat itu. Sebuah inisatif yang mencoba menyebarkan pemahaman bahwa pengentasan kemiskinan dilakukan dengan perspektif multidimensi, khususnya pendekatan budaya dan kreatifitas, Prinsip dasar Inisiatif Komunitas Kreatif sangat sederhana, yaitu bagaimana PNPM Mandiri dapat membantu masyarakat menemukenali nilai sosial dan ekonomi mereka sendiri lalu, mengubahnya menjadi kekuatan penggerak mereka untuk keluar dari kemiskinannya dengan langkah mereka sendiri.
Inisiatif Komunitas Kreatif meyakini bahwa pendekatan budaya dalam pemberdayaan masyarakat akan memperkaya pembangunan dalam banyak hal, antara lain: Menggairahkan kehidupan desa; Memberi kesempatan kepada masyarakat setempat dan kaum terpinggirkan untuk mengeluarkan mengekspresikan pendapat lewat kesenian; Mendorong keharmonisan dan menghadapi tantangan.; Mencegah, menyelesaikan konflik horisontal, dan dapat membantu menyelesaikan masalah bersama-sama; Membangun kepemimpinan; Meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja; Merefleksikan nilai dan mempertimbangkan norma serta memperkokoh identitas komunitas; Meningkatkan partisipasi kehadiran masyarakat dalam musyawarah dan memetakan target kaum miskin dan kaum terpinggirkan dengan lebih baik; Melibatkan para pekerja seni dalam pembangunan; Tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik semata sehingga pembangunan dapat berlangsung seimbang.
Pendekatan budaya yang digunakan dalam Inisiatif Komunitas Kreatif adalah Pendekatan Berpikir Aset (Asset-Based Thinking) atau kemampuan melihat diri sendiri dan dunia luar, dengan mata terarah pada kekuatan dan potensi yang ada. Pendekatan ini mencoba memanfaatkan potensi lokal untuk mengembangkan masyarakat dalam pembangunan, sehingga mereka menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri dan terlibat aktif di dalamnya.
Hasil dari program komunitas kreatif yang diinisisasi Bank Dunia tahun 2008 menunjukkan bahwa pendekatan budaya yang dianut adalah efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan membantu PNPM terlibat lebih luas dengan kelompok-kelompok miskin dan terpinggirkan. Program Komunitas kreatif telah memperlihatkan hasil antara lain menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kehadiran forum komunitas PNPM , memberikan kontribusi untuk transparansi dan akuntabilitas program yang lebih besar . pengalaman lain dalam pembangunan berbasis budaya , seperti menggunakan tradisi budaya untuk menyampaikan prinsip-prinsip perkembangan dan mempromosikan perusahaan kreatif lokal , juga memberi bukti dengan nilai budaya dalam mendukung tujuan-tujuan pembangunan .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI