Mohon tunggu...
Sutanto Wijaya
Sutanto Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Certified Professional Coach (CPC), Freelance Writer

Certified Professional Coach (CPC), Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Peaceful Warrior, a Story of Wisdom and Mindfulness

19 Juli 2020   16:41 Diperbarui: 19 Juli 2020   16:39 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image credit: Amazon.com

Di dalam mimpi itu juga, dia selalu melihat sosok yang menggunakan sepasang sepatu yang berbeda di kaki kiri dan kanannya. Tapi di dalam mimpinya Dan hanya melihat bagian kaki dari sosok misterius tersebut, tidak pernah melihat wajahnya.

Suatu hari setelah sesi mimpi buruk yang kembali membangunkannya di tengah malam, Dan memutuskan untuk pergi ke sebuah service station yang terdiri dari mini market, SPBU sekaligus bengkel. Di situ dia bertemu orang tua penjaga service station tersebut yang anehnya memakai sepasang sepatu seperti yang sering dilihat Dan di dalam mimpinya.

Ketika hendak meninggalkan area service station, orang tua penjaga tempat tersebut yang sebelumnya  dilihat Dan sedang duduk di depan mini market, tiba-tiba dalam sekejap telah berada di atas atap gedung. Ketika Dan bertanya kepada orang tua tersebut bagaimana dia bisa melakukannya, orang tua tersebut tidak menjawab dan akhirnya Dan memutuskan untuk pergi.

Tapi rasa penasarannya ditambah gangguan tidur yang dialaminya membuat Dan terus kembali ke service station tersebut dan akhirnya berteman dan menjadi murid dari orang tua bijak yang disebutnya Socrates karena tidak pernah mengetahui nama aslinya.

Waktu yang dihabiskannya bersama si tua bijak inilah yang mengubah hidupnya selamanya, termasuk membantunya melewati kecelakaan fatal yang sempat membuatnya divonis tidak akan pernah bisa menjadi atlit senam lagi.

Tulisan ini bukan bermaksud menjadi sinopsis film tersebut, tapi untuk berbagi kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bisa diambil dari tontonan inspirasional ini. Antara lain:

Be present. Sadarilah, nikmatilah dan hargailah saat ini. Saya yakin ini bukan hal baru yang Anda dengar. Tapi dari waktu ke waktu kita memang perlu diingatkan, atau lebih penting lagi mengingatkan diri sendiri tentang hal ini. Setiap hari pikiran kita selalu dibombardir oleh pikiran tentang masa lalu atau masa depan yang membuat kita tidak pernah benar-benar hidup di moment paling nyata dan berharga yang ada di depan mata, saat ini.

Terkadang kita makan dengan terburu-buru karena mengejar waktu, faktor kebiasaan dan lain sebagainya sampai-sampai kita tidak benar-benar menikmati apa yang kita santap.

Kita tidak enjoy pekerjaan kita karena memang sebenarnya tidak suka bidang pekerjaan tersebut, atau karena pikiran kita yang sudah terpaku dengan deadline di masa depan.

Kita seringkali berjalan melewati sebuah taman tanpa bisa menikmati keindahan taman tersebut, dan tidak menyadari semua aktifitas yang sedang terjadi di situ. Keluarga yang sedang berpiknik di taman tersebut, seekor anjing yang sedang asyik bermain frisbee dengan pemiiknya, sekelompok anak muda yang sedang bercanda, dan sebagainya.

Mata dan pikiran terlalu sibuk menatap dan berpikir ke masa depan, atau di hari-hari gelap, mata kita hanya bisa menatap ke bawah dengan pikiran terpancar ke masa lalu yang penuh penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun