Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Penggerak Literasi

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimtek Kumer K2MTs Bantul Hadirkan Widyaiswara BDK Semarang

8 Agustus 2024   20:41 Diperbarui: 8 Agustus 2024   20:48 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

30 MTs yang bernaung di bawah K2MTs Kabupaten Bantul mengikuti Bimtek Kurikulum Merdeka (Kumer) di MTsN 4 Bantul, Kamis (8/8/2024) menghadirkan Widyaiswara BDK Semarang Dr.Hj. Nurul Kamilati, M.Pd.,M.Ed.

Acara dibuka Kasi Dikmad Kemenag Bantul Ahmad Musyadad, S.Pd.I, M.S.I, dihadiri juga Pengawas Madrasah Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd dan Dra. Hj. Ening Yuni Soleh Astuti, MA.

Ketua K2MTs Kab.Bantul, Sugeng Muhari, S.Pd.M.Pd menyampaikan selamat datang kepada narasumber Dr. Nurul Kamilati yang sudah berkenan memberi  materi, Kasi Dikmad. Selaku tuan rumah dirinya juga meminta maaf jika ada kekurangan dalam menyiapkan tempat dan pendukung lainnya.

"Kami sudah berupaya untuk mempersiapkan segala sesuatunya, namun demikian tentu jika ada kurang dalam kami melaksanakan kegiatan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami berharap dari bimtekyang merupakan program dari K2 MTS ini kami sangat berharap bapak ibu memperoleh tambahan ilmu karena narasumber yang kita hadirkan pada kesempatan pagi hari ini adalah beliau Widyaswara BDK Semarang dan Insyaallah kompeten di bidangnya, untuk itu kami berharap nanti Bapak Ibu dari awal sampai selesai," pungkas Sugeng

dok.sutanto
dok.sutanto
Kasi Dikmad sangat mengapresiasi K2MTs yang bergerak cepat menyelenggarakan bimtek sebagai upaya penguatan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2024/ 2025.

Dalam sambutannya Ahmad Musyadad menekankan prinsip dari KMA 450 tahun 2024 tentang pedoman implementasi kurikulum pada madrasah. Prinsip dari KMA ini

yang pertama adalah fleksibilitas, artinya bahwa Madrasah memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum koperasi lokal madrasah sesuai dengan potensi dan sumber dayanya. Yang kedua adalah fokus pada pengembangan karakter dan kompetensi pembelajaran berpusat pada pembentukan karakter Islami dan membekali peserta didik dengan kompetensi yang dibutuhkan di era modern.

"Bapak Ibu ketika kami mengadakan kegiatan uji publik di Madrasah selalu kami tanyakan kepada wali siswa terkait dengan alasan utama masuk di madrasah. Jawabannya yang pertama adalah karena di Madrasah itu pendidikan agamanya kuat ditambah dengan penguatan karakter yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan yang lain," tandas Musyadad

            Nurul Kamilati menjelaskan pentingnya Tri Pusat Pendidikan (Sekolah, Keluarga dan Masyarakat) sebagai pilar yang mentukan keberhasilan pendidikan.

Ciri pembelajaran abad 21 adalah Kolaboratif, critical thingking, kreatif, mandiri. Saat ini eranya adalah maju bersama-sama.

"Fleksibiltas Kurikulum Merdeka menuntut inisiatif guru, bukan hanya administrasi yang berubah namun berubah pembelajarannya. Platform merdeka mengajar, kita tidak harus membuat dari nol," imbuhnya.

Peserta diajak mencermati bersama panduan pengembangan P5RA dan mengupas secara rinci mulai dari pemilihan tema, dimensi-elemen-subelemen-nilai rahmatan lil alamin-sub nilai rahmatan lil alamain, menetapkan tujuan, tahapan (pengenalan-kontekstualisasi-aksi), refleksi dan tindak lanjut. Masing-masing tahap dilengkapi dengan aktivitas.

            Tiga peserta dari MTsN 3 Bantul Kepala Madrasah, Tutik Husniati, Waka Urusan Kurikulum, Rokhayah dan Koordinator P5RA kelas 8, Sutanto mengaku gembira mendapat kesempatan mengikuti acara yang sangat bermanfaat dan mencerahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun