Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ia Lupa, Bali Adalah Tujuan Wisata

19 November 2011   06:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Iya,Pak. Tapi, sejauh ini tidak bisa dengan harga sepuluh ribu,Pak. Ini harus limabelas ribu.”


Begitu memasuki wilayah Seminyak Square, dari jauh sudah terlihat umbul-umbul Kompasiana. Segera kuucapkan terimakasih sambil memuji kehebatannya mendapatkan alamat yang kucari. Kusangka dengan melontarkan pujian hatinya lunak! Ia tetap bersikeras, meminta bayaran limabelas ribu.

“Nih, kutambah duaribu!” Kataku menyerahkan uang kepadanya.

“Kurang,Pak! Limabelas ribu!”

Loh, aku jadi tidak bisa menahan emosiku, namun mengingat gengsi dari jumlah yang diminta, maka kutambah duaribu lagi, sehingga total sudah kuserahkan empatbelas ribu.

Dengan berang, ia merenggut uang empatbelas ribu yang masih tergantung di antara tanganku dan tangannya.

“Selamat berlibur di Bali, Pak. Semoga bapak kena batuk nantinya!” dengan cepat ia stater motornya dan kabur.

Aku terpana, beginikah Kota Wisata memperlakukan tamu? Hanya karena kurang seribu saja dari nilai yang diminta, masak sumpah serapahnya keluar. Mungkin dia kira aku takut bersitegang dengannya. Ia tidak sadar, bahwa kesepakatan awal adalah hukum tertinggi dalam “jual-beli” barang dan jasa. Kusadari, aku tidak salah karena menjaga komitmen.Dan bukan karena pelit, karena aku mau menambah tambahan ongkos. Tapi aku tidak mau diintimidasi, apalagi oleh seorang tukang ojek. Ia lupa, Bali adalah tujuan Wisata utama di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun