Mohon tunggu...
Sutan Palimo
Sutan Palimo Mohon Tunggu... -

jadi diri sendiri //_*\r\ntwit, @SutanPalimoRajo //_*\r\nblog, Rajopalimo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aremanus Mencatatkan Sejarah Memalukan

12 Maret 2014   19:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:01 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Olah Raga,

Seiring dengan berjalannya waktu, semuanya menjadi terbuka. Klaim yang selama ini menjadi pembenaran dan digunakan sebagai senjata untuk menyerang existensi dan keberadaan gerakan PEMBARUAN DI PERSEPAKBOLAAN (reformasi PSSI), menjadi senjata yang Makan Tuannya.

Sayangnya akibat dari parahnya Intelejensi dan Pemahaman sebagian besar penggila Sepakbola dinegara ini, terutama kelompok Suporter Fanatik klub yang terbiasa menghisap APBD, kita terpaksa menerima kembali dengan senyum Kecut bertahtanya para Mafia dan Penghancur sesungguhnya ASepakbola Indonesia.

Penampilan memalukan dan ala kadarnya dua wakil terbaik liga Terjegerrr dinegara ini adalah Cerminan Nyata dari segala kalain Terrrr selama ini yang dilabeli terhadap hasil kerja ka pe es iiii.

eI eS eiL sebagai produk yang mereka bangga-banggakan hari ini telah membuka mata kita tentang betapa Terbelakangnya Produk liga kasta tertinggi Kpsi ini jika disandingkan dengan para pamuncak liga negara kelas dua AFC.

Hal memalukan ini sesungguhnya sudah diprediksi jauh oleh sebagian kecil mereka yang tergabung dalam  Gerakan yang menginginkan Perobahan dan Reformasi PSSI.  Keinginan kita untuk berbenah mengejar ketertinggalan dari negara sekelas AFF saja ternyata dihadang oleh kekuatan Mafia yang telah Mendarah Daging dalam PSSI dan pengelola klub yang terbiasa manja dengan kebijakan Rezim Nurdin Halid.

Pengurus kpsi(mayoritas rezim yang mencari penghidupan plus-plus di Rezim NH) begitu ketakutan dengan hilangnya semua "kemudahan" dengan tuntutan regulasi Profesional standar AFC yang tengah diGaungkan.

Para pengelola klub dibawah naungan Isl lebih suka aksi pat gulipat yang dipayungi NH and rezimnya dari pada memenuhi standarisasi yang diminta AFC. Maka terjadilah PENGKERDILAN sesungguhnya dan SISTEMATIS terhadap kwalitas klub peserta Isl. Efeknya juara ISl(yg dibanggakan kpsi) dipandang hanya Sebelah Mata oleh AFC. Karena memang faktanya Juara Isl senantiasa jadi lumbung Gol tim lain dalam ajang LCA.

Membandingkan penampilan Juara liga kampung sekelas Ipl pun dengan capaian sejauh ini wakil Indonesia(juara Isl) diajang piala AFC sungguh begitu jomplang. Kesimpulan ini jika melihat penampilan dan jalannya pertandingan, karena untuk hasil akhir masih bisa diperjuangkan.

Tim sekelas Juara Vietnam ternyata sanggup membungkam Arema Coronus yang katanya adalah tim dengan raihan terbanyak penghargaan dari Pengelola Isl. Dengan jumlah pemain asing yang sesungguhnya cukup menciderai Sportivitas penampilan ANUS jelas sangat Memalukan Indonesia.

ANUS dipermalukan didepan Aremania. Suatu hal yang jarang dan pantang terjadi saat Arema(asli) manggung didepan Aremania.

Namun sebagai klub(ANUS)  yang bisa dikatakan telah berhasil mencuri perhatian Aremania, Anus dengan segala Kekayaannya terbukti tak mampu membeli kemenangan, sesuatu hal yang mudah dikerjakan ANUS dalam gelaran Isl.

Kejayaan yang begitu cepat dan mudah diraih Anus digelatan Isl ternyata menjadi sesuatu yang hampir Mustahil kala dihadapan dengan kompatriot dilingkungan Asean. Karena sejatinya segala kemudahan yang membantu mereka selama ini akan menjadi Bumerang tatkala berlaga dilevel liga yang dilaksanakan oleh regulator yang Profesional.

Kesimpulannya:  Produk Abal-abal liga Amatir yang mengaku Profesional, akan dengan sendirinya menjadi Klub Ecek ecek jika bersanding dengan Produk(klub) yang ditempa di liga tarkam yang dikelola secara Profesional, sungguh sungguh  dan Sportif.....!!!!!

T&T Hanoi memberi pelajaran kepada Aremania dan pengelola Isl tentang bagaimana cara membantai kesombongan dan Penipuan manajeman Anus(lewat gerakan kpsi) mencuri Arema dari manajemen lama dan membius Aremania dengan prestasi Patgulipat. Dan pelajaran itu adalah Sejarah untuk pertama kalinya wakil Indonesia dibantai dikandangnya oleh tim tamu dari Vietnam.

Inilah sedikit bukti Kesombongan pemilik kekuasaan di PSSI setelah Timnas kita pun ternyata semakin karam ditangan dan dibawah kepengurusan ini. Dengan segala kelebihan yang kalian miliki, ternyata capaian PSSI yang kalian singkirkan tidak lebih jelek.

Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun