Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Asal Mula Kata "INDONESIA"

11 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 11 Agustus 2024   09:40 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Logan unterscheidet in den Indo pacifischen Sprachen das Polynesische (auf Tahiti, Neuseeland usw.), das Papuanesische auf den New Hebriden, New-Caledonien u.s.w.), das Australische (in Australien und Tasmanien), das Östlich Indonesische (von Aru bis Sumbawa us.w.), das westlich Indonesische (auf den Philippinen, Formosa usw.), das Micronesische (auf Carolinen, Radak. Pelew usw.)”

(Terjemahannya: Logan membedakanbahasa-bahasa Indo-Pasifik  bahasa Polinesia (di Tahiti, Selandia Baru dsb.) bahasa Papua (di New-Hebrida, New Caledonia dsb.) bahasa Australia (di Australia dan Tasmania), bahasa di Indonesia timur (dari Aru sampai Sumbawa dsb.), bahasa di Indonesia barat (di Filipina, Formosa dsb.), bahasa Mikronesia (di Carolina, Radak, Pelew dsb.),

Dr. Russell Jones menulis, ini adalah bukti bahwa Bastian merujuk pada tulisan Logan dalam menulis nama Indonesia. Bastian telah membaca artikel Logan, 15 tahun sebelum menerbitkan buku-bukunya mulai tahun 1884 sampai tahun 1894.

Kalau mau ditelisik lebih lanjut, Bung Hatta juga mengungkapkan bahwa penyebutan mendekati kata "Indonesia" sudah lebih dulu lagi dimunculkan oleh GW Earl, ilmuwan Inggris. Bedanya, GW Earl menggunakan terminologi "Indunesians" dan "Malayunesians", sebagai penyebut untuk penduduk yang tinggal di kawasan yang sama. Bila Earl menyatakan kata "Indunesians" hanya dalam arti etnologis, tulis Hatta, Logan memberikan pada kata Indonesia suatu pengertian geografis murni untuk menyebut kepulauan yang sekarang masuk wilayah Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian penulis dari catatan seorang peneliti kebangsaan yang revolusionir, Batara R Gutagalung, dan Sumber lainnya yang dapat dipercaya sebagai sumber artikel ini, George Samuel Windsor Earl atau GW Earl (10.2.1813 – 9.8.1865) sejak usia remaja, sekitar usia 16 tahun, dia sudah gemar bertualang sampai ke Australia. Dia kembali ke Inggris tahun 1835. Dua tahun kemudian dia menerbitkan kisahnya, “Voyages and Adventures” (Pelayaran dan Petualangan). Sebagian besar isinya mengenai wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kepulauan Indonesia. Seperti kebanyakan orang Inggris lainnya, dia juga enggan menggunakan nama yang berbau Belanda dan dia tidak menutup-nutupi ketidak-sukaannya tersebut.

George Samuel Windsor Earl atau GW Earl // Sumber : Sutanadil Institute
George Samuel Windsor Earl atau GW Earl // Sumber : Sutanadil Institute

Dalam artikelnya, GSW Earl menulis beberapa nama untuk wilayah tersebut. Dia sering menulis antara lain “Indian Archipelago” (Kepulauan India), atau hanya “Archipelago” (Kepulauan), atau “The East Indian Archipelago” (Kepulauan India Timur), dan satu kali dia menulis “Indian Islands” (Pulau-pulau India). Hal ini tentu membingungkan para pembacanya.

James Richardson Logan atau Logan // Sumber : Sutanadil Institute
James Richardson Logan atau Logan // Sumber : Sutanadil Institute

James Richardson Logan atau Logan (10.4.1819 – 20.10.1869), seorang pengacara asal Skotlandia dan  membuka kantor pengacara di Singapura. Di samping kegiatannya sebagai pengacara, Tahun 1847 Logan masih menyediakan waktu untuk menerbitkan satu jurnal ilmu pengetahuan yang diberi nama The Journal of Indian Archipelago and Eastern Asia. (Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur), disingkat JIA. Sekaligus juga menjadi editor JIA dan menulis artikel-artikel.

JIA Vo. IV, 1850 // Sumber : Sutanadil Intitute
JIA Vo. IV, 1850 // Sumber : Sutanadil Intitute

Setelah menikah, tahun 1846 GW Earl dan isterinya pergi ke Sidney, Australia, dan kemudian bulan Februari tahun 1848 mereka ke Singapura. Tahun 1849 Earl bergabung dengan kantor pengacara Logan. Earl juga berkontribusi dengan menulis artikel-artikel di jurnal yang diterbitkan oleh Logan.

Tahun 1850 GW Earl memuat tulisannya yang berjudul “On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian, and Melayu-Polynesian Nations” (Tentang Karakteristik Utama Bangsa-Bangsa Papua, Australia dan Melayu Polinesia) dalam Volume (Jilid) IV jurnal tersebut.

GW Earl merasakan perlunya memberi nama untuk cabang ras Polynesia berkulit coklat yang menghuni Kepulauan India. Atas dasar inilah dia “menciptakan” nama Melayunesian. Sebenarnya dia “menciptakan” dua nama, yaitu “INDU-NESIAN” dan “MELAYU-NESIAN.” Namun kemudian dia memilih untuk menggunakan nama Melayunesian (singular/tunggal), yang artinya adalah orang Kepulauan Melayu, dan nama wilayahnya menjadi Melayunesia.

Demikian dasar pemikiran Earl memberi nama untuk cabang ras Polynesia berkulit coklat yang bermukim di Kepulauan India. Dengan demikian, nama INDU-NESIAN (singular/tunggal), yang artinya adalah orang/penduduk di Kepulauan India, muncul pertama kali di dunia pada bulan Februari 1850.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun