TERNYATA "HAJI SATIBI" TOKOH PENDIRI CILEUNGSI BOGOR, ADALAH CICIT SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II DARI PALEMBANG
Oleh : HG Sutan Adil
Dengan adanya perkembangan pesat kawasan pemukiman dan komersial serta kawasan industri di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, menyebabkan banyak jalan-jalan yang dinamakan sesuai dengan nama pusat pemukiman atau perumahan yang ada disana, seperti perumahan Kota Wisata, Limus Pratama Regency, Cileungsi Hijau, Metropolitan land, Cibubur Mansion dan puluhan perumahan lainnya. Namun ada nama jalan yang sudah lama dikenal sebelum munculnya pemukiman2 baru yang ada tersebut, yaitu Jalan H. SATIBI, yang terletak disamping (Utara) Jembatan Layang Jalan Alternatif Cibubur-Jonggol Atau Simpang Empat Pusat Kota Cileungsi.
Haji Satibi atau RH Satibi atau nama lengkapnya Pangeran Raden Haji Moehammad Satibi, adalah salah satu tokoh pendiri utama dan pengagas awal berdirinya pemukiman penduduk di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beliau adalan anak tunggal dari Pangeran Achmad Bolonson Wangsa Martaradja Wijayanegara yang merupakan anak dari Sultan ke-9 Kesultanan Palembang Darussalam di Palembang, yaitu Sultan Ahmad Najamudin III (SAN III) Pangeran Ratu atau sering juga disebut dengan Sultan Muhammad Tjing Djamaluddin Wangsa Martaradja Wijayanegara.
Sedangkan SAN III Pangeran Ratu ini sendiri adalah anak tertua dan Putra Mahkota dari Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Kesultanan Palembang Darussalam ke-7 yang juga merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang ditetapkan pada tahun 1984. Sehingga jelas disini bahwa tokoh pendiri pemukiman di Wilayah Cileungsi ini, RH. Satibi, merupakan “cicit” dari Pahlawan Nasional yang berasal dari Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
Berdasarkan Tuturan dan Data yang ada pada zuriah beliau, Bp. Raden Daden Ramdani, bahwa RH. Satibi dan Pengikutnya disaat terjadi penangkapan dan pembunuhan orang tuanya oleh Kolonialis Belanda, Pangeran Achmad Bolonson ditahun 1869 M di Cibubur (Batavia), di ungsikan dan disembunyikan di hutan karet yang berada di seberang wilayah Cibubur yang dibatasi oleh sungai Cileungsi.
Di wilayah Cileungsi inilah RH. Satibi bersama pengikutnya mendirikan pemukiman baru dan seterusnya menjadi pemukiman bagi keturunan beliau ditambah juga dengan adanya kedatangan dari penduduk lain dari berbagai wilayah di sekitar Bogor dan Jawa Barat lainnya. Beliau meninggal tanggal 27 Januari 1913 dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Gang Limus, Jalan Alterbatif Cibubur-Jonggol.