Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terlupakan! Benteng Manguntama, Benteng Pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam di Pulau Kemaro

1 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 28 April 2024   20:34 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Benteng Kelima, sumber : Sutanadil Institute

Buku Perang Benteng, Sumber : Sutanadil Institute
Buku Perang Benteng, Sumber : Sutanadil Institute

Dalam Perang Benteng Pertama tahun 1659 M, di Pulau Kemaro terjadi perang maritim yang melibat persenjataan canggih dimasanya, seperti; Kapal Perang laut besar dan kecil, Meriam Besar dan Kecil dan melibatkan ribuan orang yang saling berhadapan. Dimasa ini VOC berusaha untuk menghancurkan Kota Palembang yang terpusat didalam Kota yang dibentengi oleh Kayu Gelondongan besar dan tembok bernama Benteng Keraton Kuto Gawang dan saat itu pemerintahannya masih bernama Kerajaan Palembang yang dipimpin oleh Ki Gede Ing Rajek.

Perang Benteng Kelima, sumber : Sutanadil Institute
Perang Benteng Kelima, sumber : Sutanadil Institute

Perang Benteng Kedua berlangsung di tahun 1812 M, dimana Kerajaan Inggris sebagai penerima mandat kekuasaan dari Kerajaan Belanda di Nusantara, karna saat itu Kerajaan Belanda juga sedang dijajah oleh Perancis. Saat Perang Benteng Kedua ini kekuasaan di Palembang sudah berganti nama dengan nama Kesultanan Palembang Darussalam, dan dipimpin oleh Sultan yang sangat terkenal dan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin Pangeran Ratu Raden Hassan atau Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).

Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II), Sumber : Sutanadil Institute
Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II), Sumber : Sutanadil Institute

Dalam 3 Perang Benteng selanjutnya, yaitu Perang Benteng Ketiga, Perang Benteng Keempat dan Perang Benteng Kelima,  SMB II sudah berhadapan dengan Kerajaan Belanda yang juga pusat terjadinya Perang Benteng banyak  disekitaran Pulau Kemaro tersebut.

Pengiriman Sultan Mahmud Badaruddin II Ke Ternate, Sumber : Sutanadil Institute
Pengiriman Sultan Mahmud Badaruddin II Ke Ternate, Sumber : Sutanadil Institute

Dari 5 (lima) kali Perang Benteng diatas, hampir semuanya dimenangkan oleh Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang Darussalam. Hanya saja Kelicikan Belanda-lah yang menyebabkan SMB II ditipu dan ditawan, sehingga diasingkan ke Ternate.

Buku Hikayat Palembang Oleh : Tim Lembaga Kajian Melayu
Buku Hikayat Palembang Oleh : Tim Lembaga Kajian Melayu "Majelis Reboan", Sumber : Sutanadil Institute 

Tercatat juga dalam naskah Kuno Hikayat Palembang (Cod.Or.2276C), yang sudah dialih bahasakan oleh Tim Lembaga Kajian Melayu "Majelis Reboan" Palembang, disaat Perang Benteng Ketiga dan keempat, Benteng Pertahanan Manguntama ini dipimpin oleh Pageran Suradilaga dan saat Perang Benteng Kelima, Benteng Manguntama ini dipimpin oleh Pangerang Wirasantika berserta beberapa menterinya.

Dari uraian singkat diatas dapatlah disimpulkan bahwa keberadaan dan peranan Benteng-benteng Pertahanan Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang Darussalam di Pulau Kemaro tersebut menjadi sangat penting dan vital dalam memenangi hampir semua (5 kali) Perang Benteng yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun