Dalam Perang Benteng Pertama tahun 1659 M, di Pulau Kemaro terjadi perang maritim yang melibat persenjataan canggih dimasanya, seperti; Kapal Perang laut besar dan kecil, Meriam Besar dan Kecil dan melibatkan ribuan orang yang saling berhadapan. Dimasa ini VOC berusaha untuk menghancurkan Kota Palembang yang terpusat didalam Kota yang dibentengi oleh Kayu Gelondongan besar dan tembok bernama Benteng Keraton Kuto Gawang dan saat itu pemerintahannya masih bernama Kerajaan Palembang yang dipimpin oleh Ki Gede Ing Rajek.
Perang Benteng Kedua berlangsung di tahun 1812 M, dimana Kerajaan Inggris sebagai penerima mandat kekuasaan dari Kerajaan Belanda di Nusantara, karna saat itu Kerajaan Belanda juga sedang dijajah oleh Perancis. Saat Perang Benteng Kedua ini kekuasaan di Palembang sudah berganti nama dengan nama Kesultanan Palembang Darussalam, dan dipimpin oleh Sultan yang sangat terkenal dan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin Pangeran Ratu Raden Hassan atau Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
Dalam 3 Perang Benteng selanjutnya, yaitu Perang Benteng Ketiga, Perang Benteng Keempat dan Perang Benteng Kelima,  SMB II sudah berhadapan dengan Kerajaan Belanda yang juga pusat terjadinya Perang Benteng banyak  disekitaran Pulau Kemaro tersebut.
Dari 5 (lima) kali Perang Benteng diatas, hampir semuanya dimenangkan oleh Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang Darussalam. Hanya saja Kelicikan Belanda-lah yang menyebabkan SMB II ditipu dan ditawan, sehingga diasingkan ke Ternate.
Tercatat juga dalam naskah Kuno Hikayat Palembang (Cod.Or.2276C), yang sudah dialih bahasakan oleh Tim Lembaga Kajian Melayu "Majelis Reboan" Palembang, disaat Perang Benteng Ketiga dan keempat, Benteng Pertahanan Manguntama ini dipimpin oleh Pageran Suradilaga dan saat Perang Benteng Kelima, Benteng Manguntama ini dipimpin oleh Pangerang Wirasantika berserta beberapa menterinya.
Dari uraian singkat diatas dapatlah disimpulkan bahwa keberadaan dan peranan Benteng-benteng Pertahanan Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang Darussalam di Pulau Kemaro tersebut menjadi sangat penting dan vital dalam memenangi hampir semua (5 kali) Perang Benteng yang terjadi.