Kota Palembang memiliki sederet julukan lainnya, seperti lantaran dikelilingi oleh sekitar 117 sungai, akhirnya di masa kolonial Belanda, orang Belanda menjuluki Palembang sebagai "De Stad der Twintig Eilanden" atau Kota Dua Puluh Pulau. Julukan lainnya, "Indische Venetie" (Venesia dari Hindia) dan "De Stad des Vredes" (Kota Damai) yang tampaknya menginspirasi  jargon kota Palembang saat ini yaitu  Palembang Darussalam, yaitu negeri yang Aman, Damai dan Sejahtera.
Asal kata Palembang sendiri diyakini dari nenek moyang masyarakat palembang adalah berasal dari dua kata dalam Bahasa Melayu, yaitu "Pa" dan "Limbang". Pa merujuk pada sebuah tempat atau keadaan, sedangkan Limbang merujuk pada kegiatan melimbang atau mengayak untuk memisahkan sesuatu benda dengan sumbernya. Kegiatan mengayak ini merupakan pekerjaan khas penduduk anak sungai musi, yaitu sungai tatang dalam melimbang emas. Lembang juga bisa diartikan sebagai rawa-rawa, Sehingga Palembang itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu tempat yang digenangi oleh air atau berawa2.
Dengan begitu banyaknya julukan yang disematkan kepada Kota Palembang ini, maka sudah selayaknya Palembang juga harus serius dalam mengembangkan Wisata Air dan Wisata Sejarah, disamping Wisata Kuliner yang memang sudah terkenal.
Apalagi dengan julukan "Kota Tertua" di Indonesia ini, maka pemerintah dan perencana pembangunan di kota Palembang bisa lebih serius lagi membangun Kota Pusaka ini dan mengelola Cagar Budaya agar  dapatlah tercapai sistem manajerial perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang baik berkaitan dengan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya sebagai sumber daya budaya bagi kepentingan yang luas.
DIRGAHAYU KE-1340 KOTA PALEMBANG DARUSSALAM
*)Â Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute
Bogor, 14 Juni 2023
Blog     :  https://www.kompasiana.com/sutanadilinstitute9042
Email    :  gustav.acommerce98@gmail.com