Sore harinya pasukan dibawah pimpinan Bangsawan tersebut, dengan dibantu oleh massa rakyat melucuti senjata serdadu-serdadu dan orang-orang Belanda yang berada didalam loji. Setelah itu semuanya diangkut dengan perahu ke Sungsang untuk diamankan di suatu tempat agar tetap aman. Ditengah jalan tawanan itu berontak dan melawan, sehingga banyaklah yang terbunuh, yaitu 24 orang Eropah dan 63 orang jawa; kecuali beberapa orang saja yang selamat, yaitu seorang juru bahasa bemama Willem van de Weeteringe Buijs, seorang Portugis dan tiga orang wanita Belanda.
Peristiwa tersebut dikenal sekarang dengan "Peristiwa Sungai Aur" atau “Palembang Massacre” yang terjadi pada tanggal 14 September 1811. Peristiwa itu membuktikan bahwa Sultan Mahmud Badaruddin II benar-benar adalah seorang negarawan yang mempunyai pandangan yang jauh kedepan yakni dengan memilih saat yang tepat yaitu 4 hari sebelum Belanda dihancurkan tentera lnggris di Jatinegara (Mr. Comelis) pada tanggal 22 Agustus 1811, Sultan Mahmud Badaruddin II telah menyatakan “Merdeka” nya Kesultanan Palembang dari pengaruh kekuasaan Asing, dan siap berperang jika Kolonialis kembali ke Palembang.
Sedangkan di Negeri mereka di Eropa, Pada tanggal 18 September 1811 ditanda tanganilah akta penyerahan dari Pihak Belanda kepada pihak Inggris atau dikenal dengan nama Perjanjian Tuntang, yang sekarang berada di kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang. Pulau Jawa dan daerah-daerah takluknya, Timor, Makasar dan Palembang berikut daerah-daerah takluknya menjadi jajahan lnggris.
Di Timor dan Makasar penyerahan tersebut tidaklah mengalami banyak kesulitan, tetapi ketika utusan-utusan Raffles tiba di Palembang untuk mengambil alih Loji Belanda di Sungai Aur, mereka ditolak oleh Sultan Mahmud Badaruddin II, karena kekuasaan Belanda di Palembang sebelum Perjanjian Tuntang sudah tidak ada lagi. (Bersambung Ke Bag. 2)
*) Penulis Adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute
Bogor, 24/01/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H