Mohon tunggu...
Susi Susanti
Susi Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Tentang Terbentuknya Alam Semesta (Big Bang) Dalam Perspektif Islam Dan Al- Qur'an

2 Juni 2024   12:35 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isi Dan Pembahasan

Terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Big Bang

Awal mula konsep teori Big Bang muncul pada awal abad ke-20 melalui pekerjaan fisikawan seperti Georges Lematre dan Alexander Friedmann. Pada tahun 1927, Georges Lematre, seorang imam Katolik dan fisikawan Belgia, mengusulkan gagasan bahwa alam semesta ini semula berada dalam keadaan yang sangat padat dan panas, lalu mengalami perluasan yang disebabkan oleh ledakan besar yang disebut "hypothesis of the primeval atom".

Teori Big Bang adalah suatu teori yang membahas mengenai proses awal terbentuknya alam semesta. Dalam teori Big Bang terbentuknya alam semesta bermula dari suatu ledakan yang sangat besar "Big Bang". Semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol, ledakan inilah yang disebut dengan Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.

Menurut Georges Lemaitre si penemu teori ini, alam semesta ini di mulai dari gumpalan super atom raksasa yang isinya tidak bisa dibayangkan tetapi diperkirakan seperti bola api raksasa yang suhunya antara 10 miliyar sampai 1 triliun derajat Celsius. Gumpalan super atom itu meledak diperkirakan sekitar 15 miliyar tahun yang lalu. Kemudian ia juga menyatakan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya satu wujud yang kemudian terpisah-pisah. Ini berarti bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta.

Dengan adanya ledakan tersebut mengakibatkan langit dan bumi terpisah antara satu dengan lainnya, dan bumi mengalami perluasan secara bertahap dan terus berkembang seiring berjalannya waktu yang kemudian membentuk menjadi bagian-bagian yang sampai sekarang membentuk banyak bentuk sistem di tata surya.

Terbentuknya Alam Menurut Perspektif Islam dan Al-Qur'an 

Dalam perspektif Islam, konsep penciptaan alam semesta yang terkandung dalam Al-Qur'an menunjukkan kesesuaian dengan konsep-konsep yang dijelaskan dalam teori Big Bang. Meskipun Al-Qur'an bukanlah buku sains yang menjelaskan secara rinci fenomena alam semesta, terdapat ayat-ayat yang dapat diinterpretasikan sesuai dengan konsep-konsep dalam teori Big Bang, seperti penciptaan alam semesta dari satu titik atau entitas tunggal, pemisahan langit dan bumi, dan proses evolusi alam semesta.

Teori Bing Bang sering dikaitkan dengan Al-Qur'an. Dalam perkembangannya, teori Big Bang tidak luput dari ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan bagaimana bentuk bumi. Tafsiran al-quran seperti yang terdapat pada QS Al-Anbiya ayat 30. 

"Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?"

Berdasarkan ayat di atas, dulunya langit dan bumi itu membentuk satu kesatuan. Dalam konteks Big Bang ini dapat diinterpretasikan sebagai bentuk awal bumi yang padat dan panas. Kemudian pada kalimat "Kami Memisahkan Keduanya" diartikan sebagai pemisahan dan pengembangan antara langit dan bumi. Ini sejalan dengan konsep teori Big Bang yang terjadi awal mulanya karena adanya ledakan besar yang kemudian memisahkan antara satu sama lainnya dan bumi menjadi lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun