Menurut teori Big Bang, alam semesta ini berasal dari sebuah keadaan yang dimana titik volume mengalami penyempitan, tetapi memiliki energi yang sangat besar. Pada suatu ketika mengalami goncangan atau ledakan yang sangat besar yang tidak diketahui penyebabnya sehingga terjadilah perluasan hingga terpisah-pisah hingga membentuk alam semesta ini.
Berdasarkan ayat al-Qur'an, digambarkan bahwa bumi pada mulanya menempel atau menyatu dengan kumpulan galaksi yang lain beserta planet-planet atau benda-benda langit lainnya dalam sebuah bola besar. Lalu bumi yang ada di bagian celah bola besar tersebut, akibat letusan bola besar ini terbanting dan bagian bumi yang menempel tadi menjadi cekungan lautan dan samudra, serta sebagian lain yang terkena dentuman besar itu pun juga menjadi cekungan pula, lalu bola besar itu membelah, terbongkar, serta membengkak hingga pecah mengeluarkan dengannya termasuk air. Hasil pemecahan bola besar itulah yang kemudian menjadi benda-benda langit atau galaksi-galaksi selain bumi.
Al-Qur'an telah banyak menambahkan studi baru mengenai terbentuknya alam semesta ini. Pembahasan mengenai bagaimana alam semesta yang tak terbatas tempat kita tinggal ini berbentuk, bagaimana keseimbangan, keselarasan dan keteraturan jagat raya ini berkembang, bagaimana bumi ini menjadi tempat tinggal yang tepat dan terlindung bagi kita. Seperti yang sudah terdapat dalam Al-Qur'an QS. As-Sajdah ayat 4.
   Â
"Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
 Selain itu, juga terdapat dalam QS. Al-Anbiya ayat 30
"Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?"
      Dari kedua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya teori Big Bang ini al-quran telah menjelaskan mengenai siapa yang menciptakan alam semesta ini dan untuk apa alam semesta ini diciptakan. Kemudian pada QS Al- Anbiya dijelaskan bagaimana bentuk awal dari alam semesta. Yang kemudian mengalami pemisahan atau ledakan sehingga terbentuklah alam semesta seperti yang sekarang ini. Adapun beberapa tafsiran para ulama mengenai teori Big Bang ini, salah satunya adalah Ibn Kathir (1301-1373 M). Beliau menafsirkan beberapa ayat Al-Qur'an yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam penciptaan alam semesta.Â
Metode PenelitianÂ
Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam, yang dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menuangkan ide serta gagasan yang telah diolah menjadi satu kesatuan dari beberapa referensi. Proses ini merupakan upaya menggali lebih dalam mengenai informasi secara kritis, analistis, dan argumentatif dengan menggunakan langkah yang ilmiah.
Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan berbagai referensi seperti buku, jurnal, artikel maupun referensi-referensi lainnya. Selanjutnya adalah analisis data yang dikumpulkan secara mendalam dan teliti. Data yang telah di analisis kemudian dihubungkan sesuai dengan topik permasalahan yang diteliti. Setelah dianalisis dan sesuai dengan topik permasalahan. Terakhir kesimpulan, setelah dipastikan semua sumber data dan diuji kebenarannya dengan teori dan tidak terdapat kesalahan.