Ternyata begitu jam di hape sudah menunjukkan pukul 10 eh masih belum juga ada panggilan. Suasana kadang ramai berjubel di halaman kantor BRI. Gerombolan orang datang dan pergi. Sepertinya mereka juga penerima BPUM cuma mungkin karena dokumen kurang lengkap atau bagaimana mereka.Â
Saya hanya heran katanya pemerintah tidak memperbolehkan kerumunan tetapi pemerintah sendiri sering membuat program2 yang bikin kerumunan.Â
Pakai masker sih pakai tetapi kalau berkerumun macam di dalam pasar begini apa tidak sama aja? Wajar kalau pandemi ini entah sampai kapan mau usai. Tidak tepat jika pemerintah selalu menimpakan kesalahan kepada rakyat karena jika jujur kesalahan juga ada pada pundak pemerintah selama ini.Â
Saya cuma heran aja mengapa tidak dibikin praktis misalnya ditransfer ke e-wallet seperti PRAKERJA? Atau kalau mau "tidak canggih" kenapa tidak cukup menyerahkan KTP saja lalu diproses dan transfer langsung ke nomor rekening? Toh semua data sudah ada pada BPUM sebelumnya. Atau kalau memang minta update dokumen baru bisa dikirim lewat link di internet. Lebih praktis dan cepat serta meminimalkan antrian.
Jam 12.00 dan akhirnya semua urusan selesai. Total 3,5 jam atau 4 jam jika dihitung berangkat dari rumah (jarak rumah ke kantor BRI 10 menit) atau kalau diakumulasi dari hari sebelumnya sekitar 6 jam. Indonesia.. Indonesia.... sampai kapan bisa kamu bener2 merdeka dari penjajahan birokrat?! Luar binaza!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H