Self-efficacy adalah konsep penting dalam psikologi pendidikan yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Sederhananya, self-efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan dan menyelesaikan tugas tertentu. Bagi siswa, self-efficacy mengacu pada keyakinan mereka akan kemampuan mereka untuk belajar, menyelesaikan tugas-tugas akademis, dan menghadapi tantangan di sekolah. Keyakinan ini memainkan peran besar dalam mempengaruhi motivasi, ketekunan, dan hasil akademis siswa.
Menurut Bandura, self-efficacy berkembang melalui empat sumber utama:
1. Pengalaman Langsung (Mastery Experiences)
2. Pengalaman Vicarious (Observational Learning)
3. Dukungan Verbal (Verbal Persuasion)
4. Keadaan Emosional dan Fisiologis
Dampak Self-Efficacy pada Kinerja Akademis, diantaranya:
1. Meningkatkan Motivasi dan Ketekunan dalam Belajar
2. Meningkatkan Partisipasi Aktif di Kelas
3. Mengurangi Kecemasan Akademis
4. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Terhadap Pembelajaran
Self-efficacy merupakan faktor psikologis penting yang dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa. Siswa yang percaya akan kemampuannya cenderung lebih berprestasi, termotivasi, dan aktif dalam belajar. Self-efficacy yang tinggi dapat membantu siswa mengatasi tantangan akademis dengan lebih baik, sementara self-efficacy yang rendah dapat menghambat perkembangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk mendukung dan memperkuat efikasi diri siswa melalui pengalaman belajar yang positif, dukungan verbal, dan mengelola lingkungan yang mendukung perkembangan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H