Mohon tunggu...
Danang Budi Susetyo
Danang Budi Susetyo Mohon Tunggu... Peneliti -

Peneliti di bidang Geodesi/Geospasial/Pemetaan. Penggemar Liverpool FC yang sangat suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sebuah Perspektif Lain dari Profesi PNS

17 April 2016   16:27 Diperbarui: 18 April 2016   08:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: Merdeka.com/imam buhori"][/caption]Profesi PNS mungkin lekat dengan citra kenyamanan, kerja santai, dan uang yang banyak. Sebagian besar orang merasa ingin menjadi PNS karena ingin mendapatkan jaminan hidup hingga hari tua. 

Sah-sah saja jika mempunyai cita-cita itu, namun ketika keinginan itu sudah membutakan nurani hingga akhirnya menghalalkan segala cara untuk dapat menembus proses seleksi, itu yang tak dapat dibenarkan.

Mungkin persepsi itu ada benarnya. Sebagian mungkin bisa berasumsi demikian karena memang memiliki pengalaman nyata soal itu. Namun menggeneralisasi suatu hal tentu tak akan pernah jadi keputusan yang baik, dan tulisan ini mencoba menggali perspektif yang lain dari profesi Pegawai Negeri Sipil.

Waktu sudah berjalan begitu jauh ketika keinginan seseorang untuk menjadi PNS hanyalah soal kerja enak dan hidup nyaman, paling tidak dalam pandangan saya. Kini, motivasi orang untuk dapat menembus proses seleksi PNS yang semakin ketat sudah semakin bervariasi. 

Yang tetap berpegang pada prinsip "mainstream" itu memang ada, namun ada tantangan-tantangan lain yang ingin dicoba oleh para peserta seleksi PNS selain hanya untuk mendapatkan kenyamanan hidup. 

Memperoleh kesempatan sekolah misalnya. Menjadi seorang PNS, apalagi di instansi yang berkorelasi langsung dengan bidang keilmuan saat kuliah, membuka lebar pintu untuk melanjutkan jenjang studi. 

Namun tunggu dulu, sekolah “hanyalah” output besar dari rentetan proses yang panjang. Proses itu bernama belajar.

Ingin belajar dan mendalami ilmu yang ditekuni. Ini mungkin motivasi yang kini semakin banyak dipilih oleh seorang calon abdi negara, dan beberapa teman yang saya kenal memang mengikuti seleksi –dan lolos– menjadi PNS karena termotivasi oleh hal tersebut. Saya tak akan memberikan contoh yang saya tidak tahu, jadi akan saya berikan dari tempat saya bekerja. 

Kini, saya berstatus sebagai pegawai di Badan Informasi Geospasial (BIG), sebuah instansi yang memiliki tugas utama dalam penyelenggaraan informasi geospasial di Indonesia (jika bahasanya susah, intinya instansi ini memiliki tugas melakukan pemetaan di seluruh Indonesia). 

Sudah jelas, karena instansi ini bertugas dalam melakukan pemetaan, tentu saja lulusan yang diperlukan kebanyakan adalah Geodesi dan Geografi (tanpa mengecilkan peran keilmuan lain, semuanya tentu penting dalam membangun BIG).

Nah, untuk mereka yang memang memiliki minat untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan jurusannya, tentu para alumni Geodesi dan Geografi ini menargetkan BIG sebagai salah satu opsi utama mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun