Mohon tunggu...
Danang Budi Susetyo
Danang Budi Susetyo Mohon Tunggu... Peneliti -

Peneliti di bidang Geodesi/Geospasial/Pemetaan. Penggemar Liverpool FC yang sangat suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar Kepemimpinan dari Seorang Jurgen Klopp

7 Maret 2016   21:34 Diperbarui: 7 Maret 2016   21:44 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klopp tidak hanya bermodalkan semangat saja, ia telah terbukti mampu meracik tim dengan lihai. Dortmund di tangannya telah berhasil mengusik dominasi Bayern Munchen di Bundesliga dan mampu mencapai final Liga Champions. Di Liverpool, hal ini dapat dilihat dari beberapa sisi, salah satunya adalah penempatan Roberto Firmino di posisi false nine yang terbukti ampuh.

4.      Tenang, namun tegas

Hal yang sangat berbeda dari Liverpool saat ditangani Klopp dan Rodgers adalah respon saat tertinggal. Ketika Liverpool masih diasuh Rodgers, jika Liverpool tertinggal, hampir dapat dipastikan tim akan panik, bermain monoton dan loyo untuk kemudian kalah. Di tangan Klopp, semua berubah. Jika tertinggal, Liverpool akan tetap bermain tenang. Beberapa kali kemenangan yang diraih Coutinho dkk adalah hasil membalikkan keadaan.

Meski tenang –yang kemudian direpresentasikan oleh respon tim, Klopp juga tak segan untuk marah ketika tim bermain “aneh”. Bukan untuk menghukum atau menjustifikasi satu atau beberapa pemain, melainkan untuk evaluasi tim pada pertandingan berikutnya agar kesalahan serupa tak lagi terulang.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/liverpool/11966539/Chelsea-vs-Liverpool-Jurgen-Klopp-expresses-sympathy-for-Jose-Mourinho.html"]

[/caption]

5.      Dekat dengan pemain

Klopp memang dikenal sebagai sosok yang humoris dan dekat dengan para pemainnya. Paling terlihat dalam pertandingan, ketika ada pemain yang keluar lapangan untuk digantikan pemain lain, akan ada senyum dan pelukan penuh semangat yang diberikan sang pelatih sebagai tanda kebanggaan. Ketika tim berhasil meraih kemenangan, ia akan berbaur ke lapangan untuk memberikan selamat kepada para pemainnya, dan ketika kalah, tetap akan ada semangat yang diberikan untuk menunjukkan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/jurgen-klopp-who-doesnt-love-6749725"]

[/caption]

Klopp adalah sosok pelatih yang merupakan representasi seorang pemimpin hebat. Seorang sosok yang dapat dijadikan contoh, terutama untuk mereka yang diberi kesempatan untuk mengelola sebuah tim. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun