Mohon tunggu...
Danang Budi Susetyo
Danang Budi Susetyo Mohon Tunggu... Peneliti -

Peneliti di bidang Geodesi/Geospasial/Pemetaan. Penggemar Liverpool FC yang sangat suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar Kepemimpinan dari Seorang Jurgen Klopp

7 Maret 2016   21:34 Diperbarui: 7 Maret 2016   21:44 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/liverpool/11914842/What-Jurgen-Klopp-can-do-with-the-players-he-inherits-at-Liverpool.html"][/caption]

Ia memang bukan seorang tukang sihir, namun kedatangannya mengubah Liverpool secara signifikan. Bukan secara hasil, karena memang hasil yang diraih oleh Henderson cs masih angin-anginan. Tapi lihatlah secara performa. The Reds saat ini telah memiliki mentalitas yang sangat baik. Tak panik ketika tertinggal. Tak terlalu jumawa saat unggul. Dan yang pasti, memiliki keyakinan besar saat menghadapi tim-tim di empat peringkat teratas.

Secara kolektif, permainan Liverpool juga lebih menarik untuk ditonton. Gegen pressing kata Klopp, pola yang ia andalkan ketika menangani Borussia Dortmund mulai berjalan apik di Anfield. Memang masih belum ada mesin gol sekelas Lewandowski atau gelandang lincah selevel Marco Reus, namun secara tim Liverpool sudah bermain dengan begitu indah, jauh lebih indah daripada ketika ditangani Brendan Rodgers. Klopp datang dengan ekspektasi luar biasa dari para Liverpudlian, dan ia menjawabnya dengan ciamik meski hanya menggunakan pemain “warisan”.

Klopp adalah seorang pelatih yang sangat berbeda. Ia memiliki pendekatan berupa semangat yang tercermin dari gayanya di pinggir lapangan. Secara taktik ia juga tak diragukan lagi, ia bisa mengolah pemain-pemain yang ketika di bawah Rodgers lebih banyak menelan hasil mengecewakan menjadi sebuah tim yang kini layak diperhitungkan. Ia juga memberikan kepercayaan diri yang sangat besar kepada anak-anak asuhnya. Simon Mignolet yang penampilannya masih seadanya bahkan diberi kepercayaan dalam bentuk perpanjangan kontrak, dan perlahan kiper Belgia itu menunjukkan performa gemilang –meski kadang-kadang masih melakukan kesalahan yang tak perlu.

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari seorang Jurgen Klopp. Pelatih adalah pemimpin tim secara teknis, dan ia telah membuktikan sifat-sifat kepemimpinan yang sangat luar biasa. Kita yang menyaksikan –dari jarak yang begitu jauh melalui layar kaca– saja sangat bisa melihat bagaimana aura dan semangat Klopp begitu menghidupkan tim bernama Liverpool FC saat ini. Berikut adalah aspek-aspek kepemimpinan yang ada dalam diri seorang Jurgen Klopp.

1.      Penuh semangat dan energik

Lihat ekspresi Klopp saat memberikan instruksi dari pinggir lapangan. Jika mau lebih seru, lihat lagi saat timnya mencetak gol, maka akan ada selebrasi yang mungkin tidak kalah heboh dari selebrasi sang pencetak gol. Itulah Klopp, sosok yang penuh dengan semangat, yang begitu menular ke dalam skuadnya. Aspek inilah yang rasanya mengubah mentalitas Liverpool menjadi seperti sekarang.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/jurgen-klopp-winless-three-draws-6708132"]

[/caption]

2.      Percaya kepada tim

Ia begitu percaya kepada timnya. Bahkan ketika transfer window musim dingin dibuka, ia memutuskan tidak melakukan pembelian penting. Ketika ia pertama kali datang pun, ia masih bisa berkata bahwa ia telah diwarisi skuad yang jauh lebih bagus daripada saat ia pertama kali menangani Dortmund, padahal Rodgers yang notabene membangun skuad itu malah pernah mengeluhkan timnya yang dianggap tak memiliki kualitas untuk bersaing di papan atas. Klopp juga berani memberikan kepercayaan kepada para pemain muda, terutama ketika berlaga di luar Premier League.

3.      Punya taktik mumpuni

Klopp tidak hanya bermodalkan semangat saja, ia telah terbukti mampu meracik tim dengan lihai. Dortmund di tangannya telah berhasil mengusik dominasi Bayern Munchen di Bundesliga dan mampu mencapai final Liga Champions. Di Liverpool, hal ini dapat dilihat dari beberapa sisi, salah satunya adalah penempatan Roberto Firmino di posisi false nine yang terbukti ampuh.

4.      Tenang, namun tegas

Hal yang sangat berbeda dari Liverpool saat ditangani Klopp dan Rodgers adalah respon saat tertinggal. Ketika Liverpool masih diasuh Rodgers, jika Liverpool tertinggal, hampir dapat dipastikan tim akan panik, bermain monoton dan loyo untuk kemudian kalah. Di tangan Klopp, semua berubah. Jika tertinggal, Liverpool akan tetap bermain tenang. Beberapa kali kemenangan yang diraih Coutinho dkk adalah hasil membalikkan keadaan.

Meski tenang –yang kemudian direpresentasikan oleh respon tim, Klopp juga tak segan untuk marah ketika tim bermain “aneh”. Bukan untuk menghukum atau menjustifikasi satu atau beberapa pemain, melainkan untuk evaluasi tim pada pertandingan berikutnya agar kesalahan serupa tak lagi terulang.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/liverpool/11966539/Chelsea-vs-Liverpool-Jurgen-Klopp-expresses-sympathy-for-Jose-Mourinho.html"]

[/caption]

5.      Dekat dengan pemain

Klopp memang dikenal sebagai sosok yang humoris dan dekat dengan para pemainnya. Paling terlihat dalam pertandingan, ketika ada pemain yang keluar lapangan untuk digantikan pemain lain, akan ada senyum dan pelukan penuh semangat yang diberikan sang pelatih sebagai tanda kebanggaan. Ketika tim berhasil meraih kemenangan, ia akan berbaur ke lapangan untuk memberikan selamat kepada para pemainnya, dan ketika kalah, tetap akan ada semangat yang diberikan untuk menunjukkan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/jurgen-klopp-who-doesnt-love-6749725"]

[/caption]

Klopp adalah sosok pelatih yang merupakan representasi seorang pemimpin hebat. Seorang sosok yang dapat dijadikan contoh, terutama untuk mereka yang diberi kesempatan untuk mengelola sebuah tim. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun