Klopp tidak hanya bermodalkan semangat saja, ia telah terbukti mampu meracik tim dengan lihai. Dortmund di tangannya telah berhasil mengusik dominasi Bayern Munchen di Bundesliga dan mampu mencapai final Liga Champions. Di Liverpool, hal ini dapat dilihat dari beberapa sisi, salah satunya adalah penempatan Roberto Firmino di posisi false nine yang terbukti ampuh.
4. Tenang, namun tegas
Hal yang sangat berbeda dari Liverpool saat ditangani Klopp dan Rodgers adalah respon saat tertinggal. Ketika Liverpool masih diasuh Rodgers, jika Liverpool tertinggal, hampir dapat dipastikan tim akan panik, bermain monoton dan loyo untuk kemudian kalah. Di tangan Klopp, semua berubah. Jika tertinggal, Liverpool akan tetap bermain tenang. Beberapa kali kemenangan yang diraih Coutinho dkk adalah hasil membalikkan keadaan.
Meski tenang –yang kemudian direpresentasikan oleh respon tim, Klopp juga tak segan untuk marah ketika tim bermain “aneh”. Bukan untuk menghukum atau menjustifikasi satu atau beberapa pemain, melainkan untuk evaluasi tim pada pertandingan berikutnya agar kesalahan serupa tak lagi terulang.
[caption caption="Sumber gambar: http://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/liverpool/11966539/Chelsea-vs-Liverpool-Jurgen-Klopp-expresses-sympathy-for-Jose-Mourinho.html"]
5. Dekat dengan pemain
Klopp memang dikenal sebagai sosok yang humoris dan dekat dengan para pemainnya. Paling terlihat dalam pertandingan, ketika ada pemain yang keluar lapangan untuk digantikan pemain lain, akan ada senyum dan pelukan penuh semangat yang diberikan sang pelatih sebagai tanda kebanggaan. Ketika tim berhasil meraih kemenangan, ia akan berbaur ke lapangan untuk memberikan selamat kepada para pemainnya, dan ketika kalah, tetap akan ada semangat yang diberikan untuk menunjukkan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik.
[caption caption="Sumber gambar: http://www.mirror.co.uk/sport/football/news/jurgen-klopp-who-doesnt-love-6749725"]
Klopp adalah sosok pelatih yang merupakan representasi seorang pemimpin hebat. Seorang sosok yang dapat dijadikan contoh, terutama untuk mereka yang diberi kesempatan untuk mengelola sebuah tim. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H