Mohon tunggu...
PM Susbandono
PM Susbandono Mohon Tunggu... -

Berpikir kritis, berkata jujur, bertindak praktis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sartika

13 April 2012   03:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan, pak Gayus sedang memacu motornya, menuju RS Veteran.  Dia sedikit kecewa karena absen mengikuti Peringatan Perayaan Perjamuan Terakhir di Gereja Mateus Bintaro.    Last Supper, peristiwa puncak  iman Kristiani yang diabadikan pelukis terkenal dunia, Leonardo da Vinci, dalam lukisan yang melegenda. Tetapi yang pasti hatinya lega, gembira, puas.    Dia memutar gas sepeda motornya dengan antusias. Senyum menyungging di sudut bibirnya.  Matanya bersinar penuh kedamaian.  Akhirnya, Sartika sembuh.  KebangkitanNya ada di sana.

Lonceng gereja Mateus yang harusnya berdentang-dentang di upacara Kamis Putih, sudah lama dipaksa bungkam, entah oleh siapa.  Pak Gayus tak ada di sana.  Tetapi genta di hatinya terus berseru,  menyanyikan lagu kebangkitan bagi Penyelamat Dunia.  Ia mengiringi Chairil Anwar (1922-1949), sastrawan Muslim, pujangga dan pelopor Angkatan '45,  membaca puisi gubahannya,  berjudul  : "Isa".

ISA

(kepada nasrani sejati)

Itu Tubuh

mengucur darah

mengucur darah

rubuh

patah

mendampar tanya: aku salah?

kulihat Tubuh mengucur darah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun