Mohon tunggu...
PM Susbandono
PM Susbandono Mohon Tunggu... -

Berpikir kritis, berkata jujur, bertindak praktis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spanduk

6 Oktober 2014   19:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:11 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ojo Apik Wektu Butuh - Lali Wektu Lungguh".

(Jangan baik sewaktu membutuhkan - Lupa sewaktu duduk). Ini jelas sindiran bagi calon anggota DPR, DPRD atau pejabat publik yang dipilih langsung oleh rakyat.

Seorang teman bahkan mengoleksi foto-foto spanduk yang salah tulis, dan menggetarkan syaraf tawa yang membacanya. Coba saja simak kedua spanduk berikut :

"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa - 1 Syawal 1432H". (Yang dimaksud tentunya : "1 Ramadhan 1432H")

"Seminar Nasional Dan Workshop - Guru Go Blog".

Gara-gara mencampurkan 2 bahasa dalam 1 kalimat, maka pesan, "Guru harus mengenal blog", diplintir orang menjadi "Guru goblog" atau "Guru bodoh".

Banyak juga spanduk yang mengirim pesan politik. Meski nadanya galak, tapi bisa dibaca sambil senyum-senyum masam. Lihat saja ketiga spanduk berikut :

· "Tolak Ahok - Harga Mati".

· "Jaga Pemilu Tetap Damai - Kecuali Kalau Saya Nanti Kalah".

· "Jangan Pilih Gua....! - Gua Pasti Korupsi.

Masalah Banjir & Macet - Loe Pikir Gua Pawang Ujan & Tukang Parkir - Bodo Amat Lah.......!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun