Mohon tunggu...
PM Susbandono
PM Susbandono Mohon Tunggu... -

Berpikir kritis, berkata jujur, bertindak praktis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sumini

31 Oktober 2014   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Padahal, keduanya sangat pantas ditunjuk sebagai representasi dari perempuan Indonesia yang mandiri, perseverance, tidak manja dan tidak menyek-menyek. Mereka bukan hanya tut wuri handayani, tapi juga to lead her own life. Pendidikan formal memang sangat penting, tapi belajar di sekolah kehidupan yang jauh lebih menantang, bahkan kejam, memberi pelajaran yang lebih berharga. Kepala sekolah dari universitas ini, adalah Tuhan sendiri.
Mbak Sumini dan bu Susi memang tak sama. Yang satu tukang sayur sukses, yang satu pengusaha terkenal dan dipilih menjadi menteri. Tapi keduanya sama-sama mengajarkan kepada kita, bagaimana sebuah “kemuliaan” diraih dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Bagaimana kesuksesan tidak datang begitu saja. Ia harus diraih, direbut dan diperjuangkan mati-matian. Mereka membuktikan bahwa perempuan adalah makhluk kuat dan tidak butuh dimanja dan dikurung di sangkar emas.

“I learned to always take on things I’d never done before. Growth and comfort do not coexist.” (Virginia Rometty – seorang perempuan, pernah menjabat CEO di IBM).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun