Berdasarkan pemikiran tersebut maka warga ngapak di Kabupaten Musi Rawas mendirikan organisasi paguyuban warga Ngapak dan kemudian diikuti oleh teman-teman di wilayah Kota.
Pembagian wilayah sekadar membedakan wilayah administrasi pemerintahan karena urusan kependudukan sosial kemasyarakatan mengikuti aturan pemerintah Kota/Kabupaten masing-masing.
Warga Ngapak  bersama-sama mewujudkan seduluran selawase atau persaudaraan selamanya yang lebih kompak dengan jargon Bersatu Kita Kompak, Bicara Kita Ngapak, Ora ngapak Ora Kepenak.Â
Untuk lebih mempererat rasa persaudaraan, mereka yang bergabung akan memanggil satu sama lain dengan panggilan Kang atau Kakang untuk laki-laki, kecuali ada hubungan kekerabatan atau keluarg dan Mbakyu atau Mbokayu yang diucapkan dengan lafak /k/ lebih kentara bagi anggota perempuan. Warga paguyuban yang memasuki usia pensiun pegawai negeri biasa dipanggil Rama atau Ramane dan Biyung atau Biyunge.
Oleh karena itu, sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada Kang Doktor Sukasno, M.Pd. yang berhasil menyelesaikan kuliah S3-nya. Dengan demikian bertambah satu lagi doktor di paguyuban Ngapak. Sebelumnya, paguyuban memiliki Dr. Ir. Mukhtaruddin Muchsiri, M.P., dosen Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai Ketua Dewan Penasihat Ngapak Sumatera Selatan. Semoga lahir Doktor baru agar barisan intelektual warga Paguyuban Republik Ngapak semakin bertambah.
Musi Rawas, 29 Oktober 2024
Salam Blogger Sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H