Daerah yang juga dikenal dengan sebutan Mirasi atau Merasi (singakatan penyebutan kata tranmigrasi) Tugumulyo juga disebut kolones atau klonesan, diambil dari kata kolonisasi.
Pada awalnya, daerah tujuan transmigrasi itu belum disebur sebagai desa Mataram akan tetapi sebuah rompok atau kelompok permukiman. Setelah diadakan musyawarah dan mufakat di tetapkanlah pemimpin kelompok warga transmigrasi di dusun Mataram tersebut adalah Raden Mas Hadi Suprayitno pada tahun 1938.
Dusun Mataram akhirnya berkembang menjadi sebuah desa yang di berinama Desa G1 Mataram Tugumulyo. Mayoritas penduduknya berasal dari Jawa Tengah dengan mata pencarian utamanya itu bercocok tanam padi sawah.
Tugu Mataram di simpang tiga jalan lintas Kecamatan Tugumulyo, letaknya di depan kantor Desa Mataram, menurut sejarah sangat erat dengan nama Kecamatan Tugumulyo sebagai daerah tujuan trasmigrasi pertama masyarakat  yang berasal dari Pulau Jawa danditempatkan di Kabupaten Musi Rawas pada zaman penjajahan Belanda pada tahun 1932. Â
Nama Tugumulyo sendiri diambil dari bagunan tugu tersebut. Tugumulyo mengandung makna masyarakat yang hidupnya mulya dan makmur.
Musi Rawas, 23 Juli 2024
Salam dan Bahagia,
PakDSus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H