Marhaban yaa Ramadan. Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah mempertemukanku dengan bulan mulia ini. Salah satu bulan dalam tahun Hijriah yang Allah janjikan penuh keutamaan serta keistimewaan besar bagiku dan umat Muslim lainnya.Â
Kebaikan yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan ganjarannya oleh Allah Swt. Oleh karena itu, mestinya waktu yang terlewat tidak terbuang begitu saja dengan sia-sia.
Dan semenjak aku mampu berpikir, setiap memasuki bulan Ramadan selalu memasang target. Target beribadah tentunya. Namun, target itu terpasang dalam benak. Target beribadah yang tidak tergores dalam sebuah tabel, misalnya, atau secara tertulis.
Target yang dipasang pun sederhana dan normatif saja. Misalnya, puasa penuh, salat wajib, salat tarawih di masjid, baca Al Quran, dan memafaatkan waktu. Itu saja.
Rupanya, mudahnya membuat target, tidak semudah melaksanakan untuk mewujudkan target yang ditetapkan.
Apabila mengingat-ingat Ramadan tahun lalu, tidak tercapainya target karena beberapa hal. Satu di antaranya adalah rasa malas. Malas dan menunda melakukan sesuatu membuat target yang dipasang acapkali melayang.
Selain rasa malas, kelengahan juga memicu kelalaian melaksanakan ibadah. Lupa bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang lain dari bulan biasanya. Menganggap sama saja dengan bulan lainnya, hanya puasa yang membedakan.
Hal lain yang menyebabkan target melayang adalah asyik bermain gawai hingga lalai melaksanakan ibadah sunnah yang ditargetkan. Tadinya hanya sekadar membaca pesan WA, membalas seperlunya, lalu tanpa disadari berselancar sehingga melupakan kegiatan untuk mewujudkan target yang ditetapkan.
Menyadari Substansi Ramadan dan Mencatat Target yang Harus Diraih
Puasa Ramadan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah Swt. Bukankah Allah telah berfirman, "Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Keistimewaan bulan Ramadan ini pun sudah dikabarkan oleh Nabi Muhammad Saw. melalui hadisnya yang masyhur. Di antaranya disebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.Â
Selain itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Hal istimewa lainnya berkaitan dengan pelaksanaan ibadah puasa adalah mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa jika memberi makanan atau minuman kepadanya.
Selanjutnya, pada hadis riwayat Ahmad, puasa dan Al Quran diperbolehkan Allah untuk memberikan syafaat disebabkan puasa mencegahnya dari makan dan minum di siang hari dan Al Quran mencegahnya dari tidur di malam hari.
Itulah substansi dari puasa Ramadan: mencapai derajat takwa, bulan penuh berkah, bulan pengampunan dosa, dan pemberi syafaat kelak di hari akhir. Oleh karena itu selayaknya melaksanakan ibadah sesuai dengan substansi Ramadan itu sendiri.
Jika tahun belakang target ibadah dalam rangka meraih nilai substantif puasa Ramadan ditetapkan di angan saja, bolehlah tahun ini target ibadah sesuai kemampuan dicatat dan ditandai pencapaiannya.
1. One Day One Juz
Berusaha membaca Al Quran, minimal satu hari satu juz.Â
2. Tarawih berjamaah maupun munfarid
Meskipun hukumnya sunnah, namun salat tarawih merupakan ibadah istimewa karena hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Jika karena sesuatu hal, berusaha menjalankan secara munfarid, sebelum makan sahur tiba.
3. Mengisi Celengan Infaq dan Bersedekah
Ada Ormas Islam saya ikuti menitipkan celengan untuk diisi dan secara berkala akan diambil oleh petugas. Dana itu digunakan untuk kemaslahatan umat. Selain itu menentukan target sedekah yang akan diberikan pada pertengahan atau pada akhir Ramadan.
4. Memberi hidangan BerbukaÂ
Berapa kali akan dilakukan, tentu sesuai dengan kemampuan. Tekniknya bermacam-macam.
5. Membaca Buku yang Bermanfaat dan/atau MenulisÂ
Menyiapkan beberapa buku yang akan dibaca. Tulisan ini adalah salah satu upaya mencapai target, satu hari satu tulisan.
Tampaknya lima saja target ibadah yang dipasang, dicatat dan diceklis pencapaiannya. Menentukan target ibadah untuk pemicu semangat dan sarana muhasabah.Â
Musi Rawas, 12 Maret 2024
PakDSus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H