Selain itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Hal istimewa lainnya berkaitan dengan pelaksanaan ibadah puasa adalah mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa jika memberi makanan atau minuman kepadanya.
Selanjutnya, pada hadis riwayat Ahmad, puasa dan Al Quran diperbolehkan Allah untuk memberikan syafaat disebabkan puasa mencegahnya dari makan dan minum di siang hari dan Al Quran mencegahnya dari tidur di malam hari.
Itulah substansi dari puasa Ramadan: mencapai derajat takwa, bulan penuh berkah, bulan pengampunan dosa, dan pemberi syafaat kelak di hari akhir. Oleh karena itu selayaknya melaksanakan ibadah sesuai dengan substansi Ramadan itu sendiri.
Jika tahun belakang target ibadah dalam rangka meraih nilai substantif puasa Ramadan ditetapkan di angan saja, bolehlah tahun ini target ibadah sesuai kemampuan dicatat dan ditandai pencapaiannya.
1. One Day One Juz
Berusaha membaca Al Quran, minimal satu hari satu juz.Â
2. Tarawih berjamaah maupun munfarid
Meskipun hukumnya sunnah, namun salat tarawih merupakan ibadah istimewa karena hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Jika karena sesuatu hal, berusaha menjalankan secara munfarid, sebelum makan sahur tiba.
3. Mengisi Celengan Infaq dan Bersedekah
Ada Ormas Islam saya ikuti menitipkan celengan untuk diisi dan secara berkala akan diambil oleh petugas. Dana itu digunakan untuk kemaslahatan umat. Selain itu menentukan target sedekah yang akan diberikan pada pertengahan atau pada akhir Ramadan.
4. Memberi hidangan BerbukaÂ
Berapa kali akan dilakukan, tentu sesuai dengan kemampuan. Tekniknya bermacam-macam.
5. Membaca Buku yang Bermanfaat dan/atau MenulisÂ
Menyiapkan beberapa buku yang akan dibaca. Tulisan ini adalah salah satu upaya mencapai target, satu hari satu tulisan.
Tampaknya lima saja target ibadah yang dipasang, dicatat dan diceklis pencapaiannya. Menentukan target ibadah untuk pemicu semangat dan sarana muhasabah.Â