Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Celengan

26 Agustus 2023   23:01 Diperbarui: 26 Agustus 2023   23:08 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaleng kecil itu dibalik. ternyata alas kaleng ada tutup kecil yang bisa dicongkel. Mas Andi mencongkel tutup itu dengan anak kunci sepeda motornya. Terdengar suara "plup" ketika tutup kaleng itu berhasil dibuka. 

Beberapa koin berhamburan keluar. Uang kertas pecahan sepuluh ribu, lima ribu, dan dua ribuan menyusul keluar. Uang yang tersangkut di dalam diambil dengan dua jari oleh Mas Andi. Kaleng pun kembali kosong. Tutup kaleng dipasang kembali dan kaleng diserahkan kembali kepadaku. Tidak ada pesan, namun lubang celengan seolah berbisik., "Masukkan duit melalui mulutku!"

"Pak, saya hitung dulu dan kuitansi tanda terima akan kami buat," kata Mas Andi.

"Hmm ... nggak usah, deh. Bawa saja!" kataku. Aku tahu jumlahnya tidak akan sepadan dengan lamanya kaleng di rumah.

"Tidak, Pak. Demi akuntabilitas, Bapak mohon berkenan menandatangani kuitansi tanda terima ini."

Duh, malu benar, isi kaleng tidak sepadan dengan umurnya duduk di atas kulkas rumahku. Mau menambahi, keadaan keuangan mengalahkan ..., begitulah.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun