Mata lelaki itu tidak melihat handuk di gantungan kamar mandi.Â
"Mas ini kebiasaan! Kalau mandi tu bawa handuk sekalian!" omel istrinya sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Sorry, Say. Buru-buru," jawab lelaki itu membela diri.
Ia adalah orang ketiga yang mandi di kamar mandi pagi itu. Anak bungsunya mandi pertama kali karena ia akan berangkat sekolah pagi-pagi sekali.
"Piket, Yah!" katanya.
Orang kedua, ya, istrinya. Tempat kerjanya yang cukup jauh dan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga menyiapkan sarapan pagi memaksanya harus membersihkan diri lebih awal.
Guru Eko melirik jarum jam.Â
"Hmm, masih lama," gumamnya.Â
Ia masuk kamar dan berpakaian. Baju seragam batiknya ia pakai belakangan. Alasannya, baju itu tidak perlu dimasukkan ke dalam celana. Jadi, jika pakaian dalam sudah dikenakan ia tinggal menyarungkan baju dan mengancingnya, beres.
"Masak apa, Bu. Aku mau sarapan," Guru Eko bertanya kepada istrinya.
"Seadanya, Mas. O, iya. Nanti aku pulang agak siang. Pulang sekolah mau langsung kondangan," jawab istrinya.