"Viral bagaimana, Bu?"Â
 "Itu nah, ikut-ikutan di Tik Tok. Kata-kata hari ini, Gaes!" timpal Bu Fitri.
"Terus kenapa?" tanya Eko kembali.
"Idak apo-apo, Pak. Cuman kata-katanya kadang carut," kata bu Fitri kembali. Perempuan kelahiran Lahat itu menjelaskan dengan campuran.
Carut adalah istilah untuk ucapan atau kata-kata kotor.
Anak-anak adalah peniru yang baik. Apa yang ia lihat atau tonton kadang ditirunya. Apalagi jika menimbulkan riuh. Mereka akan senang.Â
Manakah hal viral di media sosial yang tidak ditiru anak? Namun demikian, jika meniru hal yang tidak baik mereka harus diarahkan agar tidak meniru atau melakukan.
"Makasih, Bu Fitri. Nanti saya beri tahu anak-anak kalau masih saja berbuat seperti itu." Eko mengucapkan terima kasih kepada Bu Fitri.
Jam pertama hingga jam ketiga pembelajaran berjalan lancar. Anak-anak mengikuti pelajaran yang diberikan Eko dengan baik. Guru yang biasa dipanggil Pak Eko itu sebenarnya bertemperamen cepat marah. Namun, seiring usia, ia selalu berusaha menahan diri.
Setiap dua puluh menit sekali, Eko melakukan ice breaking. Ia tahu, anak-anaknya tidak bisa konsentrasi dalam waktu lama. Jika dibiarkan belajar tanpa selingan, kelas bakalan gaduh dan mereka pun lesu.
Pukul 9.15 terdengar bel elektronik berbunyi.