Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meriam Revan

24 Maret 2023   22:13 Diperbarui: 24 Maret 2023   22:35 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kedua berpuasa, anak-anak sekolah masih libur. Begitu juga pak Guru Eko. Pantas saja warungnya buka pada pagi hari. Biasanya warung kecil di samping rumah guru sekolah dasar itu hanya buka jika pemiliknya sudah pulang mengajar. 

Dibandingkan hari pertama, cuaca hari ini cerah namun tidak sepanas hari kemarin. Awan putih menghias langit biru. Angin bertiup sepoi-sepoi. Mentari tersenyum dan bersinar ceria. Para tetangga beraktivitas seperti biasa. Pak tukang berboncengan naik sepeda motor pergi ke tempat kerja. 

Mang Agus dan Mas Medi secara rutin melintas di depan rumah Guru Eko. Mereka berdua tukang yang bekerja di proyek bangunan di kota. Bibi Ratmi dan Bik Ning bertopi caping menjinjing tas anyaman dari tali plastik berisi peralatan. Mereka berdua berangkat ke sawah. 

"Prei, Pak!" sapa mereka kepada Guru Eko.

"Masih, Bik. Ngantor ke sawah?" jawab Guru Eko sambil bergurau dan dijawab dengan koor.

"Nggih!"

Kehidupan di daerah kami yang agraris namun mulai disibukkan dengan sektor perdagangan terlihat normal. Tidak ada yang istimewa di bulan Ramadan ini. Yang berbeda adalah banyaknya anak-anak yang berlalu lalang membawa mainan meriam botol dengan bahan bakar spiritus.

"Han, apa nama mainanmu itu? Meriam atau mercon?" tanya Guru Eko kepada Reyhan.

Rehan menjawab sambil berjalan, "Meriam, Pak!"

"Coba, sini. Pak Guru pengin lihat!" pinta Guru Eko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun