Nayanika ini terpejam sempura
Sunyi, bagaikan malam tanpa jiwa
Tapi aneh, ada lakara di tengah jenggala
Rasanya tak ingin membuka mata, karena takut akan kecewa
Tetapi senandika selalu meyakinkan akan asa yang penuh makna
Ternyata benar, setelah nayanika ini terbuka
Sejauh mata memandang kesana
Buana ini dihuni oleh Atma yang jelita,
bersyukur atas tawa yang hadir diantara nestapa,
terima kasih kepada pemilik Bumantara
yang telah menyandingkan tangis dan tawa,
serta menghadirkan mereka sebagai pengingat
bahwa lakara didepan mata itu hanyalah fatamorgana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H