Ayah
Malam ini hujannya sangat deras
Bahkan, angin kencang turut menyertai
Rumah yang dengan susah payah ku bangun
Dindingnya runtuh berserakan
Atap yang dulunya tersusun
Sekarang terbang tanpa tujuan
Rumah yang ku idamkan
Sekarang hanya tersisa puing puing tak terbilang
Bahkan ayah, bayangannya saja lenyap meninggalkan
Ayah
Sesakit itukah langit sampai
air matanya membawa kesedihan padaku
Sesesak itukah langit sampai
Air matanya membawa bencana padaku
 Ayah,,
Apakah sakitnya langit sesakit saat engkau meninggalkan ku?
Apakah deritanya langit
Sama seperti aku yang ditinggalkan oleh engaku wahai semestaku?
Lalu ayah
Jika langit bisa menumpahkan air mata karena sedih dan rapuh
Apakah aku juga bisa menumpahkan air mata yang beribu
Karena aku kehilangan semestaku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H