Rizki Estrada, panggilan akrab Kang Rizki, sebagai Project Coordinator Youth with Disability Leadership Program, dari Perkumpulan Inisiatif Bandung mengawali kegiatan dengan sapaan ramahnya kepada peserta sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Secara singkat, Kang Rizki menjelaskan tujuan kegiatan untuk menjelajahi salah satu tempat di Bandung yang suasananya masih penuh kesegaran. Kang Rizky pun memperkenalkan para fasilitator kegiatan, ada Kak Nandang dari DBI, Bu Kustini dari PPUA Jawa Barat, relawan DBI, dan APGI.
Mengutip apa yang disampaikan Kang Rizki, peserta yang terdiri dari mereka yang memiliki hambatan pendengaran, penglihatan, fisk, serta para pendampingnya akan menjelajah hutan rimba, perkebunan di tengah kota, mengkatulisasikan diri dalam setiap kegiatan bersama selama 2 hari 1 malam, beristirahat di dalam tenda, beradaptasi dengan lingkungan pepehonan kondisi alam sebenarnya, saling berbaur satu dan lain, jelajah  siang 20 hektar area Tani Kota.
Sedikit Mengulas kembali kegiatan sekolah kepemimpinan sebelumnya, Kang Rizki bersama Bu Kustini begitu senada menyampaikan mengenai hak pilih saja tidak cukup tapi bagaimana para disabilitas ini juga bisa percaya diri untuk dipilih, menjadi bagian dari KPU, menjadi petugas relawan demokrasi, dll.
Dalam hal kewarganegaraan, semua memiliki hak piliik  yang sama, harus kritis terhadap apa yang sudah dilakukan sebagai salah satu upaya terbaik dalam hal pelayana publik, dan masih banyak hal lainnya terkait pemberitaan di berbagai media.
Sebelum memulai berbagai kegiatan, Bu kustini melakukan tanya jawab dengan para peserta. Siapakah yang pernah naik gunung? Adakah kendala saat naik gunung dengan hambatan yang mereka miliki?
Salah seorang peserta daksa menyatakan pengalamannya pernah naik Gunung Tangkuban Parahu. Ya, mungkin untuk menjelajahi salah satu gunung yang terkenal dengan Kawah Ratunya, terbilang memiliki resiko tak terlalu berat karena jalanan yang sudah bersahabat, kecuali untuk menjelajahi area tertentu yang bertangga.
Para fasilitator memperkenalkan Tani Kota. Suatu tempat di lokasi beresiko sedang, tingkat bencana gempanya sedang. Namun untuk kenyamanan, Pak Nandang Noor dari Cahaya Inklusi Indonesia memberikan arahan prosedur  hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa.