Mohon tunggu...
Erni susanti
Erni susanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsumsi Yang Berujung Keberkahan

16 Februari 2019   11:47 Diperbarui: 16 Februari 2019   15:18 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Keempat

Prinsip Kemurahan hati. Allah dengan kemurahan hati-Nya menyediakan makanan dan minuman untuk manusia(Qs al-Maidah, 5: 96).  Maka sifat konsumsi manusia juga harus dilandasi dengan kemurahan hati.  Maksudnya, jika memang masih banyak orang yang kekurangan makanan dan minuman maka hendaklah kita sisihkan makanan yang ada pada kita, kemudian kita berikan kepada mereka yang sangat membutuhkannya.

5. Kelima

Prinsip Moralitas. Pada akhirnya konsumsi atau konsumen seorang muslim secara keseluruhan harus dibingkai oleh moralitas yang dikandung dalam Islam sehingga ia tidak semata mata memenuhi segala kebutuhan. Allah memberikan makanan dan minuman ini  untuk keberlangsungan hidup manusia agar dapat meningkatkan nilai-nilai moral dan spiritual.  Seorang muslim diajarkan untuk menyebut nama Allah atau Bismillah, serta mebaca doa sebelum makan dan menyatakan terimakasih setelah makan atau mengucapkan Alhamdulillah, agar makanan yang kita makan menjadi berkah dan mendapat pahala juga dari Allah

.

E. Etika konsumsi dalam islam

Konsumsi yang berlebih lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang tidak mengenal tuhan, di kutuk dalam islam dan di sebut dengan istilah israf ( pemborosan ) atau tabzir, yaitu ( menghambur hamburkan harta tanpa guna ). Dalam Al quran Allah SWT mengutuk dan membatalkan argumen yang di kemukakan oleh orang kaya yang kikir karena ketidaksediaan mereka membagikan dan memberikan bagiannya atau miliknya ini.

Bila di katakan kepada mereka, " belanjakanlah sebagian rizqi Allah yang di berikannya kepadamu", orang orang kafir itu berkata, " Apakah kami harus memberikan orang orang yang jika Allah menghendaki akan di berinya makan? Sebenarnya kamu benar benar tersesat

F. Teori Konsumsi Islam

Aktivitas ekonomi yang paling utama adalah konsumsi. Setelah adanya konsumsi dan konsumen baru ada kegiatan lainnya seperti produksi/produsen, distribusi/ditributor danlain-lain. Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah Upaya memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah).Dalam melakukan konsumsi maka prilaku konsumen terutama Muslim selalu dan harus di dasarkan pada Syariah Islam. Sehingga apabila kita memenuhi kebutuhan kita dalam berkonsumsi tidak berlebih maka kita akan mendapat berkah serta pahala dari Allah SWT

Nilai ekonomi tertinggi dalam Islam adalah falah atau kebahagiaan (falah : manfaat dan berkah) umat islam di dunia dan di akhirat yang meliputi material, spritual, individual dan sosial. Kesejahteraan itu menurut Al Ghazali adalah mashlahah (kebaikan). Karena itu, falah adalah manfaat yang diperoleh dalam memenuhi kebutuhan ditambah dengan berkah. Jadi yang menjadi tujuan dari ekonomi Islam adalah tercapainya atau didapatkannya falah oleh setiap individu dalam suatu masyarakat. Ini artinya dalam suatu masyarakat seharusnya tidak ada seorangpun yang hidupnya dalam keadaan miskin atau tidak mampu dalam memenuhi kebutuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun