Refleksi pada siklus sebelumnya menghasilkan ide yang baru atau ide lain seperti menggabungkan pengetahuan yang baru dengan ide yang sudah ada. Â
4. Active Experimentation
Pada siklus ini, siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan barunya untuk pengalaman yang lain. Mereka dapat menganalisis dan membuat rencana pada situasi yang nyata dalam hidupnya.
Teori belajar yang dikenalkan Kolb ini berbentuk siklus, seseorang dapat memasuki proses pada setiap tahap dalam siklus. Namun, siklus tersebut harus diselesaikan secara keseluruhan untuk memastikan pembelajaran berlangsung efektif. Setiap tahap tergantung pada tahap lain dan harus diselesaikan untuk memperoleh pengetahuan secara maksimal (Kurt, 2020).
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti lingkungan sosial, pengalaman pendidikan dan dasar kemampuan kognitif siswa tersebut. Kolb membagi gaya belajar siswa menjadi 4 macam:
1. Converger
Siswa dengan tipe ini memiliki kemampuan memecahkan masalah. Mereka akan menggunakan pembelajaran untuk menemukan solusi untuk masalah praktis. Biasanya ditandai dengan sifat tidak emosional dan lebih suka menghadapi benda (mati) dibandingkan manusia. Mereka lebih menyukai teknik instruksi dalam woorkbook atau worksheet dan tugas berbasis komputer.
2. Diverger
Siswa dengan tipe ini memiliki kemampuan menganalisis suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan menggabungkannya menjadi satu kesatuan utuh. Mereka menyukai kegiatan brainstorming dan bekerja bersama dalam kelompok.
3. Assimilation
Siswa dengan tipe ini lebih tertarik pada konsep abstrak. Mereka tidak akan terlalu memperhatikan penerapan atau praktek dari ide-ide mereka. Biasanya, orang dengan gaya belajar ini cenderung mandiri dalam belajar dan tertarik dengan hal-hal ilmiah.