Meski terdapat tantangan untuk menerapkannya, sekolah kami tetap coba adaptasi kebiasaan baru sejak Agustus 2020 sesuai edaran Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat yang menetapkan sekolah kami dapat menyelenggarakan belajar tatap muka karena zona hijau.
Alasan logisnya, letak kampung yang jauh dari arus keluar masuk dan tidak ada pelaku perjalanan keluar pun masuk daerah zona merah. Hal itu  berlanjut pada tidakan masyarakat yang tidak memakai masker yang dibagikan pemerintah melalui Aparat Kampung dan melaksanakan protokol kesehatan yang gencar disosialisasikan Petugas Kesehatan puskesmas  (Perawat) dan Pihak Keamanan (Polisi) distrik.
Tindakan masyarakat tersebut kemudian mempengaruhi tingkah laku anak mereka yang juga siswa di sekolah. Kerap kali siswa di sekolah tidak memakai masker yang dibagikan sekolah dengan alasan basah karena cuci dan lupa.Â
Mengatasi hal itu, sekolah menyiapkan cadangan maker yang bertulis nama siswa dan dicuci siswa sendiri pakai deterjen ketika pulang sekolah agar tetap bersih ada hari berikutnya.
Plus lingkungan asri membuat betah dan tidak sabaran memulai belajar dan mengajar bersama siswa. Akhirnya semoga seluruh siswa seluruh Indonesia tetap antusias mengawali belajar tahun 2021.
Memes, Papua, Â 3 Januari 2021
Salam Edukasi,
S. Alkorisna, Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) Mappi.