Mohon tunggu...
Susan Alwia
Susan Alwia Mohon Tunggu... Lainnya - Susan Alwia

Mahasiswi UIN Alauddin Makassa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dalam Agama Islam

31 Desember 2020   01:00 Diperbarui: 31 Desember 2020   01:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang jumlah hewan yang disembelih itu dikarenakan perubahan yang dilakukan tidak boleh terlalu terburu – buru dan dijalankan secara bertahap. Dalam sejarah yang dipaparkan oleh Prof. Musdah Mulia mengatakan bahwa pada saat cucu Rasulullah lahir yakni Hasan dan Husein, Beliau hanya menyembelih seekor kambing.

            Pembahasan mengenai perempuan dalam Islam bahkan dibahas dalam ilmu tasawuf. Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara menyucikan diri secara batin agar semakin dekat dengan Allah. Menurut buku Perempuan Perspektif Tasawuf karangan Muhammad Nur Jabir dalam 99 asmaul husna yang kita ketahui, sebagian dari nama Allah yang ada disana itu mewakili sifat perempuan. Mulai dari nama Al-Lathif yang berarti Maha Lembut mewakili sifat perempuan yang lembut, dan masih banyak lagi. 

Persamaan nama Allah dengan sifat-sifat yang ada pada perempuan ini dikatakan oleh Muhammad Nur Jabir bahwa merupakan kedekatan Allah dengan makhluk yang bernama Perempuan sehingga kalian perempuan jangan risau ketika dibilang terlalu lemah a5au terlalu lembut sebab sifat itu bisa mendekatkan diri kalian dengan Sang Pencipta.

            Ketiga konsep diatas telah menandakan bahwa betapa mulianya perempuan dalam kaca mata Islam. Tugas perempuan yakni hanya satu dengan menjaga kemuliaan tersebut dengan cara mengerjakan amal-amal shalih dan mengabdikan diri pada masyarakat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi orang banyak. Ketaatan seorang perempuan dalam beragama bukanlah dengan cara dikurung dirumah dengan menugaskan perempuan hanya di dapur, sumur, dan kasur.

 Perempuan juga bisa menanam benih-benih kebaikan melalui pekerjaan sebagai politisi, aktivis, dan wanita karir. Oleh karena itu, untuk para perempuan, kesempatan kalian juga sama dengan kesempatan yang diberikan kepada laki-laki. Maka jangan sia-siakan kesempatan ini hanya dengan dalih bahwa kalian adalah perempuan sebab kita semua adalah makhluk ciptaan Allah dan semua sama di mata-Nya kecuali tingkat ketaqwaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun