Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tempe Itu Favorit, No Debat!

1 Mei 2023   16:26 Diperbarui: 1 Mei 2023   16:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempe Semur (kompas.com/dok. sajian sedap)

Pada dasarnya saya tidak menyukai daging dan ikan, sampai akhirnya saya menyadari ternyata itu bukan pilihan. Sayapun tak tahu jika selama ini saya menjadi vegetarian karena kebiasaan.

Sejak kecil saya tak pernah makan daging dan ikan. Menu makan yang paling sering saya pilih di rumah itu hanya tempe dan telur. Bukan karena orangtua tak mampu menyediakan daging dan ikan, tapi hanya karena memang saya “gak doyan.”

Saking sukanya dengan tempe dan karena saya orang sunda, di rumah saya sering disebut “jurig tempe.”

Saat saya beranjak dewasa, saya mulai menyadari jika kebiasaan saya itu termasuk kebiasaan lacto-ovo vegetarian, karena saya masih bisa minum susu yang berasal dari hewan.

Waktu harus sekolah dan tinggal jauh dengan orang tua, teman-teman saya sering memperhatikan pola makan saya yang tak pernah makan daging dan ikan. Bahkan pada jam istirahat di kantin sekolah, mereka selalu bertanya mengapa selalu ada tempe di piring makan siang saya.

Mereka selalu bertanya apakah karena pantangan? saya jawab bukan, karena memang sudah kebiasaan. Karena keterbatasan pengetahun teman-teman seusia saya waktu itu mengenai vegetarian, mereka sampai heran ternyata ada yah manusia yang bisa hidup tanpa makan daging dan ikan.

Dalam keseharian saya saat ini, tempe merupakan puncak piramida dalam menu makanan vegetarian sehari-hari. saya suka segala rupa sajian tempe. Tempe digoreng, dibacem, disemur, diorek, ditumis dan dikukus.

Belakangan ini saya mencoba tempe mentah dengan kurma. Iya betul, ternyata menu tersebut lebih mengenyangkan. Menu ini diperkenalkan oleh Zaidul Akbar. Menurutnya, tempe dan kurma merupakan pasangan sehat. Tempe sendiri merupakan probiotik sedangkan kurma merupakan prebiotik.

Dari sekian cara memasak, tempe disemur merupakan menu favorit saya. Semur biasanya melekat dalam hidangan untuk daging sapi. Dalam sejarahnya, semur berasal dari kata “smoor” yang merupakan Bahasa Belanda yang diserap dalam Bahasa Indonesia.

Dalam Bahasa Belanda “smoor” berarti masakan yang direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Dalam perkembangan kuliner Indonesia, semur dikreasikan dengan bahan makanan seperti daging kambing, ayam dan bahan makanan nabati lainnya seperti tempe.

Semur tempe biasanya dimasak serupa dengan semur daging sapi, diolah dalam kuah berwana coklat pekat, legit dengan rasa manis. Rasa manis tersebut berasal dari kecap manis yang dipadu dengan bawang merah, bawang bombay, pala dan cengkih.

Saat ini penggemar tempe diperdebatkan dengan jenis tempe yang terbaik, yaitu tempe yang berasal dari Genetically Modified Organism (GMO) dan Non GMO. GMO diasosiasikan dengan rekayasa genetik, dimana material genetik (DNA) kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe sudah secara sengaja direkayasa, bukan kedelai yang di produksi secara alamiah.

Pada kenyataannya tempe dan tahu yang diproduksi di Indonesia mayoritas saat ini menggunakan kedelai impor yang direkayasa dari Amerika. Saat ini, dampak negatif dari produk pangan hasil rekayasa genetik masih diperdebatkan. Menurut Vinora, (2020) belum ada bukti yang jelas bahwa produk pangan rekayasa genetik dapat menyebabkan dampak negatif yang lebih jauh seperti kanker.

Pandangan masyarakat terhadap produk pangan yang berasal dari rekayasa genetik masih berbeda-beda. Kedepan, nampaknya penggemar tempe perlu memperluas pengetahuan mengenai produk-produk rekayasa genetik termasuk tempe agar tidak terjadi disinformasi.

Namun, terlepas dari kontroversi itu semua, tempe itu favorit, No Debat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun