Budaya Menonton
Stereotip orang berkacamata adalah kutu buku atau gemar membaca juga telah bergeser saat ini. Pergeseran tersebut dikarenakan karena sebagian besar orang berkacamata menggunakan gawai untuk menonton alih-alih membaca.
Masifnya perkembangan teknologi internet dan makin menjamurnya smartphone berharga murah, membuat orang-orang lebih memilih gawai dibandingkan membaca buku. Banyak orang kini menggantikan kegiatan membaca dengan menonton streaming pada gawainya masing-masing.
Dominasi video sebagai format konten digital yang lebih populer dewasa ini juga turut menyumbang rendahnya kegiatan membaca. Pun demikian dengan kegiatan membaca secara digital.
Hal ini diperparah dengan tingginya hobi menonton orang Indonesia sejak dahulu dibandingkan kegiatan membaca. Hobi orang Indonesia menonton televisi dahulu saat ini beralih menjadi hobi menonton pada gawai.
Hobi menonton ini juga sejalan dengan maraknya kasus kecanduan gawai, terutama pada anak-anak maupun orang dewasa dengan seringnya menonton Youtube dan konten-konten video pada media sosial lainnya.
Terlalu lama menonton dan menatap layar gawai dapat berdampak buruk bagi kesehatan mata dan bila hal ini dilakukan secara terusmenerus dapat menyebabkan mata minus.
Pandemi, budaya menonton terlalu lama dan meningkatnya paparan layar gawai berkelindan sempurna dalam menyebabkan menurunnya kesehatan mata. Bisa jadi hal inilah yang menyebabkan makin banyak orang berkacamata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H