Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apakah Semakin Banyak Orang Berkacamata?

11 Juli 2022   19:16 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:00 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kacamata (sumber : Pixabay/topeasokere)

Budaya Menonton

Stereotip orang berkacamata adalah kutu buku atau gemar membaca juga telah bergeser saat ini. Pergeseran tersebut dikarenakan karena sebagian besar orang berkacamata menggunakan gawai untuk menonton alih-alih membaca.

Masifnya perkembangan teknologi internet dan makin menjamurnya smartphone berharga murah, membuat orang-orang lebih memilih gawai dibandingkan membaca buku. Banyak orang kini menggantikan kegiatan membaca dengan menonton streaming pada gawainya masing-masing.

Dominasi video sebagai format konten digital yang lebih populer dewasa ini juga turut menyumbang rendahnya kegiatan membaca. Pun demikian dengan kegiatan membaca secara digital.

Hal ini diperparah dengan tingginya hobi menonton orang Indonesia sejak dahulu dibandingkan kegiatan membaca. Hobi orang Indonesia menonton televisi dahulu saat ini beralih menjadi hobi menonton pada gawai.

Hobi menonton ini juga sejalan dengan maraknya kasus kecanduan gawai, terutama pada anak-anak maupun orang dewasa dengan seringnya menonton Youtube dan konten-konten video pada media sosial lainnya.

Terlalu lama menonton dan menatap layar gawai dapat berdampak buruk bagi kesehatan mata dan bila hal ini dilakukan secara terusmenerus dapat menyebabkan mata minus.

Pandemi, budaya menonton terlalu lama dan meningkatnya paparan layar gawai berkelindan sempurna dalam menyebabkan menurunnya kesehatan mata. Bisa jadi hal inilah yang menyebabkan makin banyak orang berkacamata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun