Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apakah Semakin Banyak Orang Berkacamata?

11 Juli 2022   19:16 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:00 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kacamata (sumber : Pixabay/topeasokere)

Penggunaan kacamata dewasa ini juga menentukan penampilan seseorang, banyak yang menganggap dirinya lebih cantik atau tampan ketika menggunakan kacamata.

Bahkan, saat ini sudah ada retail gerai kacamata yang melakukan pemindaian wajah dengan teknologi tiga dimensi, menganalisanya dan algoritma akan menentukan ukuran dan kacamata yang tepat untuk setiap wajah.

Myopia Boom

Stereotip cerdas berkacamata sekarang sedikit berubah. Belakangan ini, penggunaan kacamata tidak melulu identik dengan kutu buku atau faktor usia. Dahulu, kacamata juga lebih banyak dipakai oleh orang tua yang mengalami rabun dekat.

Anak-anak yang menggunakan kacamata saat ini tidak sedikit jumlahnya. Satu hal yang dahulu jarang kita temui. Perubahan gaya hidup menjadi faktor penentunya selain genetik.

Keberadaan smartphone, tablet bahkan laptop saat ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang dewasa maupun anak-anak terutama di perkotaan, sering terlihat menggenggam dan terpapar layar gawai setiap waktu.

Pandemi (terutama saat semuanya dilakukan secara daring) dan paparan layar gawai setiap waktu menyebabkan kondisi Myopia Boom, kondisi di mana makin banyak orang berkacamata.

Sudah banyak pembahasan yang menghubungkan antara kebiasaan pemakaian gawai dengan penurunan fungsi penglihatan pada anak-anak maupun orang dewasa. Pun begitu dengan trik bagaimana menghindarinya.

Laman Kompas menyarankan, agar anak-anak menghindari menonton gawai terlalu lama untuk menghindari gejala mata minus.

Terlalu lama menggunakan gawai juga dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome. Lebih lanjut laman Kompas juga menyarankan cara-cara mengatasinya diantaranya adalah menyesuaikan sudut pandang, mengurangi silau pada layar gawai dan aturan 20-20-20.

Aturan 20-20-20 dilakukan dengan cara mengalihkan pandangan dari gawai selama 20 menit. Kemudian melihat suatu benda yang berjarak 20 kaki atau sekitar 6 meter selama 20 detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun