Beberapa tugas baru PLKB dalam program ini meliputi:
- Mengedukasi masyarakat tentang gizi seimbang dan pola makan yang baik untuk ibu hamil dan anak-anak.
- Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memantau pertumbuhan anak-anak guna mencegah stunting sejak dini.
- Mendorong pola asuh yang sehat bagi keluarga agar anak-anak tumbuh dengan baik secara fisik dan mental.
Dengan tanggung jawab ini, PLKB kini lebih banyak bekerja sama dengan Puskesmas, Posyandu, dan tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan program penurunan stunting berjalan efektif dan tepat sasaran.
4. Digitalisasi dan Modernisasi Program PLKB
Seiring dengan transformasi kelembagaan, Kemendukbangga juga mengadopsi pendekatan digitalisasi dalam implementasi programnya. Hal ini mengharuskan PLKB untuk:
- Menggunakan aplikasi berbasis data dalam pendataan kependudukan dan keluarga berencana.
- Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan edukasi kepada masyarakat.
- Melakukan pelaporan berbasis teknologi untuk evaluasi program secara real-time.
Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi program kependudukan serta memastikan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan program lebih akurat dan up-to-date.
Tantangan dan Peluang PLKB dalam Era Kemendukbangga
Tantangan yang Dihadapi
Meski memiliki peran yang semakin luas, PLKB juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya, antara lain:
- Beban kerja yang semakin meningkat, karena selain mengurus program KB, mereka juga harus menangani pembangunan keluarga, pemberdayaan ekonomi, dan pencegahan stunting.
- Kurangnya tenaga PLKB di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
- Keterbatasan infrastruktur digital, yang membuat implementasi program berbasis teknologi masih belum merata di seluruh Indonesia.
- Perubahan pola kerja yang lebih kompleks, menuntut PLKB untuk memiliki keterampilan lebih luas dibandingkan sebelumnya.
Peluang yang Bisa Dimanfaatkan
Di sisi lain, perubahan kelembagaan ini juga membawa peluang besar bagi PLKB untuk berkembang, seperti:
- Dukungan kebijakan yang lebih kuat dari pemerintah pusat, dengan alokasi anggaran yang lebih besar.
- Peningkatan status dan kesejahteraan PLKB, karena kini mereka berada di bawah kementerian yang memiliki kewenangan lebih besar.
- Kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan, karena program pelatihan dan sertifikasi akan semakin diperbanyak.
- Kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk sektor swasta dan organisasi masyarakat, untuk memperluas dampak program kependudukan dan pembangunan keluarga.
Transformasi BKKBN menjadi Kemendukbangga bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga membawa dampak besar terhadap tugas dan tanggung jawab PLKB. Mereka kini tidak hanya berperan dalam penyuluhan KB, tetapi juga dalam pembangunan keluarga berkualitas, pemberdayaan ekonomi, serta penurunan stunting.