Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

NGOBROL PAGI #009: Gotong Royong Mulai Hilang di Desa @KompasianaDESA

27 Januari 2025   07:38 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdy Yuhana - Sekjen PA GMNi penulis buku Rute Indonesia Raya

RISALAH PERTEMUANNGOBROL PAGI DI RUANG KOMUNITAS DESA #009

Topik : Haruskah Dana Desa Membuat warga kehilangan Semangat Gotong Royong
Bersama Abdy Yuhana Sekjen PA GMNi penulis buku Rute Indonesia Raya
Hari/Tanggal: Senin: 27 Januari 2025
Pukul : 06:00 - 07:20 wib

Lokasi: Ruang zoom Komunitas Desa

Paparan Narasumber: Abdy Yuhana

1. Posisi dan Pentingnya Dana Desa

  • Percepatan Pembangunan:
    Abdy menyoroti bahwa dana desa berperan besar dalam mempercepat pembangunan infrastruktur desa, seperti jalan, saluran irigasi, dan gedung balai desa. Contoh nyata adalah gedung balai desa yang kini menyerupai "istana" di beberapa daerah.
    Namun, di sisi lain, ia juga mengingatkan adanya kesenjangan distribusi dana antar wilayah, terutama antara provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

  • Implikasi Positif:
    Infrastruktur desa membaik secara signifikan. Dengan jumlah desa mencapai lebih dari 75.000 di Indonesia, sebagian besar kini memiliki akses jalan yang layak.
    Dana desa juga membuka peluang percepatan akselerasi pembangunan di berbagai sektor.

  • Implikasi Negatif:
    Namun, penggunaan dana desa sering dianggap menggantikan peran masyarakat. Banyak warga yang mulai berpikir bahwa tanggung jawab pembangunan sepenuhnya adalah pemerintah desa karena sudah ada anggaran yang mencukupi.

2. Melemahnya Semangat Gotong Royong

  • Fenomena Polarisasi Politik:
    Proses pengisian jabatan kepala desa kerap menyebabkan polarisasi di masyarakat, terutama antara pihak yang menang dan yang kalah dalam pilkades. Hal ini berdampak pada semangat kolektif untuk bekerja bersama.
    Mereka yang tidak mendukung kepala desa terpilih sering cenderung menjadi oposisi dalam program pembangunan.

  • Budaya Ketergantungan:
    Abdy mencatat bahwa masyarakat semakin bergantung pada dana desa tanpa melihat kebutuhan untuk berkontribusi secara langsung. Hal ini menyebabkan lunturnya budaya swadaya, baik dalam bentuk tenaga maupun materi.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Diary Selengkapnya
    Lihat Diary Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun