Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakabar Satu Data Desa, SDGs Desa dan Sapa Desa Kemendesa? @KompasianaDESA

26 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 26 Januari 2025   06:19 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Halim Iskandar ( Sumber: Kemedesa )

Pemerintah saat ini sedang fokus meningkatkan efisiensi anggaran dan pelayanan publik. Salah satu langkah penting yang sudah digulirkan oleh Kementerian Desa dan PDT pada era Abdul Halim Iskandar  adalah gagasan "Satu Data Desa" . Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan semua data desa dalam satu sistem digital, sehingga memudahkan pengelolaan dan perencanaan pembangunan.

Tidak hanya itu, Gus Halim juga mulai memanfaatkan teknologi informasi menggunakan  ruang kendali dan komunikasi virtual untuk berinteraksi langsung dengan kepala desa dan pendamping desa seluruh Indonesia dengan cara virtual online . Ini adalah langkah cerdas yang menghemat anggaran perjalanan dinas tetapi tetap menjamin komunikasi yang efektif. Yang lebih menarik.

Yang tidak kalah menarik lagi dilakukan oleh Gus Hali, adalah mengembangan  data berbasis SDGs Desa (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa) menjadi kekuatan utama untuk perencanaan desa yang lebih terukur dan berbasis bukti. Mari kita bahas lebih dalam manfaat dan potensi kebijakan ini.

Apa Itu Satu Data Desa?

Satu Data Desa adalah konsep yang menggabungkan seluruh informasi desa---mulai dari jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, hingga potensi sumber daya alam---ke dalam satu sistem digital. Data ini nantinya digunakan untuk menyusun Rencana Kerja Desa (RKP Desa) yang lebih tepat sasaran.

Yang membedakan Satu Data Desa dari program data lainnya adalah fokus pada SDGs Desa. SDGs Desa mengadaptasi tujuan pembangunan berkelanjutan global ke dalam konteks desa. Terdapat 18 tujuan SDGs Desa, termasuk:

  • Pengentasan kemiskinan,
  • Peningkatan kualitas pendidikan,
  • Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dan
  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Mengapa SDGs Desa Penting?Data SDGs Desa memungkinkan kepala desa dan pemerintah daerah memahami dengan jelas apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya, jika sebuah desa memiliki tingkat kemiskinan tinggi, program yang dirancang bisa langsung diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja atau meningkatkan keterampilan masyarakat.

Ruang Kendali dan WhatsApp Sapa Desa

Menteri Desa kini tidak perlu lagi sering turun ke lapangan untuk memantau langsung kondisi desa. Dengan adanya ruang kendali (command center), menteri dapat memantau perkembangan desa secara real-time dari kantor. Data-data penting dari desa langsung terkoneksi ke sistem ini dan divisualisasikan dalam bentuk yang mudah dipahami, seperti dashboard digital.

Selain itu, WhatsApp "Sapa Desa" yangs udah ada ada baiknya dihidupkan kembali dan lebih dioptimalkan. Aplikasi ini memungkinkan kepala desa atau pendamping desa menyampaikan masalah atau pertanyaan secara langsung kepada Kementerian Desa. Dengan memanfaatkan teknologi AI, sistem ini dapat memberikan jawaban cepat dan solusi atas berbagai persoalan desa.

Data SDGs Desa: Kekuatan untuk Perencanaan yang Lebih Tepat

Data SDGs Desa menjadi kekuatan utama dalam perencanaan pembangunan desa. Mengapa? Karena data ini:

  1. Berbasis Fakta: Informasi yang terkumpul langsung dari desa memberikan gambaran nyata tentang kondisi masyarakat.
  2. Terukur: Indikator-indikator SDGs Desa dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan pembangunan.
  3. Mendorong Efisiensi: Dengan data yang jelas, pemerintah desa tidak perlu lagi mencoba-coba atau menghabiskan anggaran pada program yang tidak sesuai kebutuhan.

Sebagai contoh, data SDGs Desa yang menunjukkan masalah sanitasi dapat mendorong desa untuk mengalokasikan dana desa pada pembangunan fasilitas air bersih atau toilet umum. Atau jika data menunjukkan angka putus sekolah yang tinggi, desa dapat memprioritaskan program beasiswa atau pelatihan keterampilan bagi pemuda.

Efisiensi Anggaran dan Kecepatan Pelayanan

Kenapa teknologi informasi ini penting? Salah satu alasannya adalah penghematan anggaran. Bayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas atau rapat tatap muka. Dengan teknologi seperti video conference, sistem digital, dan data berbasis SDGs Desa, biaya tersebut bisa dipotong dan dialihkan ke program yang lebih bermanfaat.

Selain hemat, pelayanan juga menjadi lebih cepat. Kepala desa tidak perlu lagi menunggu kunjungan menteri untuk menyampaikan masalah. Cukup gunakan aplikasi atau sistem komunikasi daring, masalah bisa langsung disampaikan, bahkan solusinya bisa didapatkan dalam hitungan menit.

Manfaat Langsung untuk Desa

Apa saja manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh desa dengan program ini?

  1. Perencanaan Berbasis Data: Dengan data SDGs Desa, RKP Desa dapat disusun dengan prioritas yang lebih jelas dan terukur.
  2. Pengawasan Lebih Mudah: Ruang kendali membantu kementerian memastikan bahwa dana desa digunakan sesuai tujuan.
  3. Pelayanan Cepat: Keluhan masyarakat bisa langsung diatasi tanpa menunggu birokrasi yang panjang.
  4. Pembangunan Lebih Tepat Sasaran: Program seperti pengentasan kemiskinan atau pembangunan infrastruktur akan sesuai kebutuhan.

Langkah ke Depan

Agar program ini berhasil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Akses Internet untuk Semua Desa: Pemerintah harus memastikan jaringan internet tersedia, terutama di desa-desa terpencil.
  • Pelatihan Digital untuk Aparatur Desa: Kepala desa dan perangkat desa perlu dilatih agar bisa menggunakan teknologi ini dengan baik.
  • Pemeliharaan Sistem Digital: Sistem teknologi informasi harus terus diperbarui agar tetap aman dan andal.

Dengan mengadopsi teknologi informasi melalui program Satu Data Desa, ruang kendali, dan WhatsApp Sapa Desa, Kementerian Desa dapat menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak lagi harus mengandalkan cara-cara lama. Data SDGs Desa menjadi pilar utama perencanaan yang berbasis fakta, sehingga pembangunan desa bisa lebih efektif, efisien, dan berdampak langsung pada masyarakat.

Langkah ini tidak hanya mendukung kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo, tetapi juga membawa harapan baru bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Mari kita dukung bersama agar desa-desa kita menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun